Merahputih.com - Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta menilai keputusan pemerintah Indonesia untuk menempatkan sementara 238 warga negara indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Tiongkok karena wabah virus Corona di pangkalan militer Natuna sudah sangat tepat.
Hal ini lantaran lokasi yang jauh dari pemukiman warga namun dekat dengan akses transportasi termasuk udara dan infrastruktur pendukung lainnya.
“Keputusan ini berdasarkan berbagai pertimbangan seperti lokasi jauh dari pemukiman penduduk, akses dari landasan udara sangat dekat, dan paling penting infrastruktur dan personel yang mendukung,” kata Stansilaus kepada wsrtawan, Senin (3/2).
Baca Juga:
Ia menyayangkan sikap Wakil Bupati (Wabup) Natuna Ngesti Yuni Suprapti yang menyalahkan pemerintah pusat dengan penetapan Natuna sebagai lokasi isolasi WNI tersebut sebelum dinyatakan sehat dan diputuskan untuk dikembalikan ke rumah masing-masing.
“Menjadi ironis jika sesama warga negara sendiri justru ditentang padahal risiko-risiko yang dikhawatirkan sudah diantisipasi,” jelas dia.
Menurut Stanislaus, TNI adalah organisasi pemerintah yang sangat siap dengan kondisi isolasi ini. Seharusnya kesiapan TNI tersebut perlu mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia secara luas.
“Organisasi yang selalu siap dalam penanganan kondisi darurat, termasuk infrastruktur dan personelnya adalah TNI. Kesiapan TNI ini, termasuk pangkalan militernya sebagai tempat isolasi, harus diapresiasi,” ujarnya.

Ia justru menyayangkan sebagian masyarakat yang menetang isolasi WNI yang usai dievakuasi dari Tiongkok itu.
Penetapan lokasi isolasi ini dikatakan Stanislaus sudah pasti melalui persiapan yang sangat matang. Apalagi wabah virus Corona juga menjadi perhatian khusus dari organisasi dunia yakni WHO.
“Pilihan menggunakan pangkalan militer di Pulau Natuna sebagai tempat isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan Tiongkok sudah sangat tepat. Kementerian Kesehatan, Kementrian Luar Negeri dan TNI akan melakukan hal terbaik bagi masyarakatnya,” tegasnya.
“Keraguan dan kekhawatiran atas hal tersebut harus ditepis, kecuali memang jika ada motif tertentu yang jauh melibihi masalah kemanusiaan dan solidaritas sesama warga negara,” imbuhnya.
Baca Juga:
Perlu diketahui, bahwa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa pemerintah pusat telah memilih Natuna sebagai lokasi transit observasi sementara sampai mereka dinyatakan bebas dari virus Corona dan bisa bertemu dengan keluarga masing-masing.
Dia juga memaparkan bahwa Natuna adalah pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra. Bahkan Natuna juga memiliki landasan pacu yang berdekatan dengan wilayah yang nantinya akan digunakan untuk isolasi. (Knu)