Irjen Murad Ajukan Pengunduran Diri dari Komandan Brimob

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 10 Januari 2018
Irjen Murad Ajukan Pengunduran Diri dari Komandan Brimob
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Maluku Hendrik Lewerissa (kanan) menyerahkan salinan rekomendasi kepada calon Gubernur Maluku Murad Ismail (tengah) dan calon Wakil Gubernur Barnabas Orno (kiri). (A

MerahPutih.com - Irjen Pol Murad Ismail menegaskan telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Komandan Korps Brimob kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pada 7 Januari lalu.

"Saya tahu diri, dong, dan memahami ketentuan perundang-undang tentang pilkada sehingga telah mengajukan surat pengunduran diri dari Kapolri," kata Murad di Ambon, Rabu (10/1).

Murad yang berpasangan dengan Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno telah mendaftar di KPU Maluku pada 10 Januari 2018.

Karena itu, sebelum mendaftar di KPU telah memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri dari Komandan Korps Brimob sehingga tidak merepotkan Kapolri maupun Mabes Polri terkait sejumlah Jenderal Polisi berproses di Pilkada serentak kelompok ketiga pada 27 Juni 2018.

"Kan bisa saja dipolitisasi soal jenderal maju pilkada sehingga institusi kepolisian dinilai yang macam-macam. Maka itu, sebelum ditetapkan sebagai calon Gubernur Maluku, sudah mengajukan pengunduran diri," ujar Murad.

Dia berjanji setelah dinonaktifkan dari jabatan Komandan Korps Brimob, maka perlu menghadap Kapolri untuk meminta dukung secara pribadi keikutsertaannya di Pilkada Maluku.

"Saya meminta dukungan moril Kapolri secara pribadi yang merestui mengikuti Pilkada dengan tujuan menyejahterakan lebih dari 1,8 juta jiwa penduduk Maluku," kata Murad.

Dia juga menyinggung alasan sehingga meletakkan jabatan Komandan Korps Brimob dan peluang meraih bintang tiga karena terpanggil untuk membangun Maluku.

"Kan masih dua tahun lagi baru pensiun. Hanya, pengabdian untuk membangun Maluku merupakan panggilan hati yang diwujudkan dengan mengikuti pilkada berpasangan dengan Barnabas Orno," ujar Murad.

Dia menjamin, jaringannya dengan investor, anggota kabinet maupun Presiden Joko Widodo akan dimanfaatkan untuk membangun Maluku dengan tujuan menyejahterakan masyarakat.

"Rasanya sejak 2011 hingga saat ini Maluku masih terpuruk dengan indikasi termiskin keempat di tanah air. Padahal, memiliki aneka potensi SDA melimpah dan bernilai ekonomis sehingga bila diperkenankan Tuhan Yang Mahakuasa. Maka, lima tahun kemiskinan Maluku harus masuk 17 besar," tandas Murad.

Ketua KPU Maluku, Syamsul Kubangun mengingatkan, setelah lima hari setelah ditetapkan sebagai pasangan calon gubernur dan wagub Maluku, maka Murad harus mengajukan keputusan surat telah mengundurkan diri dari Komandan Korps Brimob maupun institusi Kepolisian.

"Persyaratannya pengunduran diri itu ditandatangani atasan (Kapolri) sehingga proses Pilkada Maluku terlaksana, lancar, aman, dan sukses," tegasnya.

Pasangan Murad-Barnabas direkomendasikan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB, PKP, PPP, dan PAN dengan keterwakilan 27 dari 45 legislator Maluku.

Pasangan petahana Gubernur Maluku, Said Assagaff, dan Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun dengan jargon 'SANTUN' direkomendasikan Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS masing-masing enam kursi di DPRD Maluku.

Pasangaan jalur perseorangan, Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath dengan jargon 'HEBAT' juga telah mendaftar di KPU Maluku pada 9 Januari 2018 dengan persyaratan harus melengkapi minimal dukungan sebanyak 122.895 orang. (*)

#Murad Ismail #Pilkada 2018 #Ambon
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan