IPI Beberkan Sederet Pekerjaan Rumah Jika Jokowi Terpilih Kembali Jadi Presiden

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 11 Maret 2019
IPI Beberkan Sederet Pekerjaan Rumah Jika Jokowi Terpilih Kembali Jadi Presiden
Presiden Jokowi di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Minggu (10/3) (@sekretariat.kabinet)

Merahputih.com - Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie menjabarkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Joko Widodo jika terpilih lagi untuk periode kedua pada 2019-2024.

Berdasarkan survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dipublikasi di Jakarta, Minggu (10/3), Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin kemungkinan akan memenangkan pemilu presiden 2019. Dalam survei itu, Jokowi-Ma'ruf meraup elektabilitas 54,9 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya memiliki elektabilitas 32,1 persen. Padahal, pelaksanaan pemilu pada 17 April mendatang hanya tersisa 35 hari.

Jerry menilai, jika capres petahana Joko Widodo memenangkan pemilu presiden 2019, tugasnya tetap tidak mudah. Ada sejumlah PR yang harus dikerjakan dan diselesaikannya, mulai dari pelunasan utang luar negeri, perbaikan ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, hingga perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia pada 2017 berada di peringkat 113 dari 188 negara, kemudian pada 2018 di posisi 108 dari 187 negara," jelas Jerry, Senin (11/3).

Pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Pembangunan infrastruktur baik jalan raya, jalan desa, jembatan, pelabuhan, bandara, menurut dia, adalah langkah baik untuk percepatan pembangunan lainnya, tapi tetap harus diimbangi dengan perbaikan kualitas SDM.

Selama empat tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, telah terbangun 616 km jalan tol di pulau Jawa, 941 km jalan tol di luar pulau Jawa, serta 3.432 km jalan nasional, serta hampir 2.000 km jalan desa, di seluruh Indonesia. "Ini prestasi yang luar biasa," katanya.

Jerry menambahkan, Presiden Joko Widodo juga mengalokasikan dana desa, pada 2019 sebesar Rp70 triliun, pada 2018 Rp60 triliun, 2016 Rp46,9 triliun. "Alokasi dana desa ini harus ada keterlibatan warga desa dalam pengawasannya sehingga lebih transparan," jelas dia dikutip Antara.

Dia berharap, adanya alokasi dana desa yang besar dapat diimbangi menurunkan angka kemiskinan di desa. Berdasarkan data BPS pada September 2018, angka kemiskinan 9,66 persen. "Dengan alokasi dana desa diharapkan angka kemiskinan dapat lagi hingga lima persen," tutup Jerry. (*)

#Jokowi #Survei SMRC
Bagikan
Bagikan