PLATFORM fintech mendukung pertumbuhan pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan atau tender pemerintah melalui digitalisasi pembiayaan. Penyaluran pembiayaan untuk pelaku UMKM pemenang tender pemerintah merupakan bentuk dukungan terhadap fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yaitu peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Ada lebih dari 170 ribu pelaku UMKM terdaftar dalam platform pengadaan seperti LPSE dan eCatalogue. Dan terdapat hampir dua juta proyek pemerintah tersedia bagi pelaku UMKM. Pembiayaan berbasis digital akan menjembatani kebutuhan tersebut, sehingga pelaku UMKM dapat menumbuhkan bisnisnya–cepat dan pesat–dan pemerintah juga dapat menyelesaikan proyeknya secara optimal," kata Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi, dalam siaran resminya.
Baca juga:
Investree Siap Dorong Sinergi Industri Kreatif dan Platform Pembiayaan Inovatif

Sejak 2020, telah tersalur Rp 1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Porsi ini mencakup sekitar 10 persen dari total penyaluran pinjaman sejak pertama kali berdiri sampai sekarang, yakni sebesar Rp 13,5 triliun. Penyaluran pinjaman ini didominasi oleh penerima pinjaman UMKM dari industri perdagangan barang/jasa khususnya alat-alat kesehatan (alkes), IT dan layanan komputer, serta kreatif.
Dalam penyaluran dana ini, terdapat kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), termasuk Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Selain itu juga ada PT LNP yang merupakan perusahaan distributor alat kesehatan dan farmasi di Indonesia.
Baca juga:
“Dari awal kami bekerja sama memang yang kami incar adalah kecepatan dan digitalisasi. Dinamika prosedur pengadaan barang dan jasa sangat cepat, sehingga harus didukung dengan proses pembiayaan yang tidak ribet, tanpa jaminan, serta berbasis teknologi," kata Direktur PT LNP Dawam.
Ada juga PT IDSS yang sudah bergabung menjadi Borrower pada tahun yang sama dengan PT LNP. PT IDSS merupakan perusahaan multinasional dengan bisnis inti penjualan peralatan medis berteknologi tinggi dan menyalurkan barang-barangnya ke rumah sakit kelas A dan B di berbagai wilayah di Indonesia.
"Apa yang diutarakan sejalan dengan komitmen dalam menyediakan dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah yang lebih efisien dan sederhana. Atau dengan kata lain, streamlined," tutup Chief Sales Officer of Investree Salman Baharuddin. (and)
Baca juga:
Investree Catat Kenaikan Lender Perempuan Sebesar 55 Persen