AGENSI dan para idola Korea Selatan berkaitan. Kedua belah pihak menjalin kontrak yang sama-sama menguntungkan. Para agensi bertugas mengorbitkan sang idola. Di dalamnya mencakup tugas mengurus segala hal yang berkaitan dengan promo album dan konser.
Sementara itu, si idola bertugas meningkatkan kualitas diri dan menjaga relasi dengan para penggemar. Hal tersebut biar para idola bisa menghasilkan lebih banyak uang untuk perusahaan.
Di akhir bulan, agensi dan para idola akan melakukan pembagian keuntungan. Keuntungan tersebut meliputi penjualan album hingga konser ke luar negeri. Besarnya sebuah agensi tak menjadi jaminan bahwa keuntungan yang didapat sang artis besar lo. Beberapa agensi besar justru tidak membagi keuntungan secara adil dengan idola mereka.
Berikut hitung-hitungan pembagian keuntungan sejumlah agensi Korea Selatan.
1. SM Entertainment

Agensi idola yang paling terkenal di industri hiburan Korea ialah SM Entertainment. Agensi yang didirikan Lee Soo-man pada 1995 ini berhasil mencetak sejumlah idola grup raksasa Korea Selatan. Sebut saja TVXQ, Super Junior, SNSD, EXO, SHINee, Red Velvet, dan NCT. Semua berada di bawah naungan SM Entertainment.
Meski nama mereka dibesarkan oleh SM Entertainment, keuntungan yang mereka dapatkan tak besar. Agensi mendapatkan keuntungan 95% dari penjualan album fisik, sedangkan artis hanya mendapatkan 5% dari keuntungan. Untuk album repackaged, agensi mendapat keuntungan sebesar 90%, sedangkan artis mereka hanya mendapatkan 10% keuntungan.
Untuk konser, agensi hanya mengambil 30% keuntungan, sedangkan artis mereka mendapatkan 70% keuntungan. Adapun untuk acara-acara lainnya, agensi mengambil keuntungan 60% dan 40% diberikan untuk idola.
Banyak penggemar yang mengecam sistem pembagian keuntungan di SM Entertainment. Penggemar menyebut SM Entertainment sebagai perampok. Beberapa orang menyebut kontrak yang dibuat SM Entertainment sebagai kontrak budak.