Teknologi

Instagram Rilis Fitur 'Take a Break'

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 13 Oktober 2021
Instagram Rilis Fitur 'Take a Break'
Instagram kenalkan fitur baru Take a Break. (sumber_TheVerge)

INSTAGRAM akan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk menjauhkan remaja dari konten berbahaya dan mendorong mereka untuk beristirahat dari media sosial ini.

“Kami akan memperkenalkan sesuatu yang menurut saya akan membuat perbedaan besar. Sistem kami melihat bahwa remaja melihat konten yang sama berulang-ulang, dan konten itu mungkin tidak kondusif bagi kesehatan mereka. Kami akan mendorong mereka untuk melihat konten lain,” ujar Nick Clegg, Facebook vice president of global affairs, dikutip dari The Verge.

Clegg juga menambahkan bahwa selain menghentikan sementara rencana untuk kanal Instagram Kids, dan memberikan kontrol opsional kepada orang tua untuk mengawasi remaja, Instagram juga berencana untuk memperkenalkan fitur baru bernama ‘Take a Break.’ Fitur ini akan membuat pengguna bisa beristirahat sementara dari media sosial ini.

Fitur ini dibuat supaya remaja jauh dari konten berbahaya. (Foto: unsplash/SolenFeyissa)


Meskipun begitu, sejauh ini Clegg belum memberikan garis waktu untuk fitur terbaru tersebut. Menurut juru bicara Facebook, fitur ini belum diuji, tapi akan segera dilakukan.

Beberapa minggu terakhir ini, Facebook mendapat kritikan keras, disertai laporan dari Wall Street Journal yang disediakan Haugen, mantan manajer produk di Facebook. Pada 5 Oktober 2021, Ia bersaksi mengenai penelitian internal perusahaan yang menunjukan bahwa Instagram dapat menjadi racun bagi remaja perempuan.

CEO Facebook Mark Zuckerberg membantah akun Haugen, dengan mengatakan tidak logis bagi perusahaan yang menghasilkan pengiklan, untuk mendorong konten yang membuat orang marah untuk menghasilkan keuntungan.

Kemudian, kurang dari seminggu setelah pelaporan tersebut, pada 10 Oktober 2021, membuat pernyataan di acara State of the Union CNN.

Fitur ini akan segera dilakukan uji coba. (Foto: unsplash/Erik Lucatero)


Pembawa acara CNN, Dana Bash bertanya kepada Clegg apakah algoritma Facebook memperkuat atau menyebarkan suara-suara pro-pemberontak, menjelang kerusuhan di gedung Capitol AS pada 6 Januari.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Clegg mengatakan dia tidak bisa memberikan jawaban ya atau tidak untuk pertanyaan itu. Kemudian, Haugen dilaporkan akan bertemu dengan komite yang menyelidiki serangan 6 Januari.

“algoritma Facebook harus dimintai pertanggungjawaban, jika perlu, oleh peraturan sehingga orang dapat mencocokan apa yang dikatakan sistem kami yang seharusnya mereka lakukan, dari apa yang sebenarnya terjadi,"tutup Clegg. (cil)

#Instagram #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan