Inspirasi Awal Pembuatan Pempek Pempek dianggap dibuat kali pertama pada masa pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II. (Foto: Instagram/@bengkulubikinlaper)

MAKANAN tradisional olahan berbahan baku ikan ini digemari oleh banyak orang. Pempek begitu sohor. Makanan khas dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, terbuat dari campuran tepung sagu dan ikan.

Rasanya tidak lengkap jika kamu menyambangi kota Palembang dan tidak membawa makanan ini sebagai buah tangan. Pempek sebelumnya disebut Kelesan. Ini merujuk kepada alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan. Bentuknya cembung mirip seperti kuping yang berhadapan.

Buku Sejarah dan Kebudayaan Palembang: Rumah Adat Limas Palembang menyebut asal muasal sebutan pempek. Tersebab para penjajanya dulu biasanya seorang 'apek', sebutan untuk laki-laki tua keturunan Tionghoa.

Para pembeli memanggil para pedagang kelesan dengan sebutan, "Pek, Mpek, mampir sini, saya mau beli." 'Empeg' atau 'Apek' berarti paman dalam bahasa Hokkian.

Baca juga:

Pempek Masuk Deretan Seafood Terbaik di Dunia

pempek
Sebutan pempek ini asalnya adalah Kelesan, merupakan alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan. (Foto: Instagram/@manameishospie)

Suatu hari hiduplah seoarang apek pada masa pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam yang saat itu dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II.

Apek itu tinggal di pinggiran sungai Musi. Ia memiliki ide untuk memanfaatkan potensi ikan yang sangat melimpah dengan mengolahnya menjadi makanan, selain digulai dan digoreng.

Apek itu akhirnya mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Sekira tahun 1916, makanan olahan apek itu mulai dijajakan. Apek berjalan kaki dari kampung ke kampung. Ia berjualan terutamadi kawasan Keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Awalnya, apek menggunakan ikan belida untuk adonannya. Saat itu ikan belida berlimpah di Sungai Musi. Kini keberadaan ikan belida sumatera (Chitala Hypselonotus) sudah semakin sulit. Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 1 Tahun 2021 memutuskan melindungi ikan tersebut.

Kini bahan baku pembuatan pempek berubah. Sejak dekade 2000-an, para pengusaha pempek di Palembang dan sekitarnya sudah mulai menggunakan bahan baku ikan gabus, kakap, dan tenggiri.

Apa pun ikannya, pempek terbukti lezat. Pempek baru saja menyandang sebagai Makanan Seafood Terenak di dunia versi TasteAtlas. Pempek diakui memiliki kelezatan dari perpaduan rasa gurih, manis, dan asam dari kuah cuko dalam satu gigitan saja.

Baca juga:

Mengolah Belalang Kayu Jadi Nugget, Pempek, dan Mie Instan

pempek
Pempek memiliki filosofi yang jarang diketahui banyak orang, mulai dari tekstur, bentuk, hingga rasa pempek. (Foto: Instagram/@surabaya_foodies)

Di balik itu kelezatan rasanya, pempek memiliki filosofi mendalam. Laman Antara mencatat empat filosofi pempek. Pertama, tekstur kenyal mewakili fleksibilitas dan dinamika. Bahwa hidup harus luwes dan peka terhadap perubahan. Jaman yang terus berkembang menuntut tiap individu untuk terus beradaptasi dengan perubahan ke arah yang lebih positif.

Kedua, cita rasa pempek lambang keseimbangan hidup. Hidup yang seimbang akan memberikan banyak manfaat seperti menghindari stres, semakin produktif, dan berdamai dengan diri sendiri.

Ketiga, kuah cuko mengajarkan cara pandang lebih realistis. Layaknya perpaduan rasa pada kuah pempek yang manis dan asam, kita harus realistis. Hidup realistis bukan berarti kita tidak optimistis, melainkan dapat menjalani hidup dengan pantang menyerah.

Keempat, kualitas pempek yang menggambarkan kredibilitas. Bermakna, tiap individu sebaiknya mampu menjaga kualitas diri dan meningkatkan kemampuan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. (dgs)

Baca juga:

Menyelami Makna Hidup dalam Pempek

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Namanya Gantikan Jalan Senen Raya, Kenal Lebih Dalam Sosok Bang Pi`ie
Indonesiaku
Namanya Gantikan Jalan Senen Raya, Kenal Lebih Dalam Sosok Bang Pi`ie

Lantas, siapa dan apa hubungannya dengan daerah Senen?

Rekomendasi Destinasi Wisata Indonesia untuk Para Pelancong Solo
Travel
Rekomendasi Destinasi Wisata Indonesia untuk Para Pelancong Solo

Wisata di Indonensia cocok untuk dijadikan pengalaman menarik bagi pelancong solo.

Seba Baduy, Bentuk 'Upeti' pada Pemerintah
Tradisi
Seba Baduy, Bentuk 'Upeti' pada Pemerintah

Tradisi ini menjadi kesempatan bagi suku Baduy untuk bersilaturahmi dengan Gubernur Banten.

Keindahan Pakaian Akad Nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono
Tradisi
Keindahan Pakaian Akad Nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Kaesang Pangarep memakai beskap khas Jawa dan Erina Gudono memakai kebaya yang berwarna senada.

Arat Sabulungan,Sistem  Kepercayaan Suku Mentawai yang Hampir Hilang
Tradisi
Arat Sabulungan,Sistem Kepercayaan Suku Mentawai yang Hampir Hilang

Agama yang tentunya asing bagi penduduk Mentawai.

Hangatnya Akulturasi Budaya dalam Wedang Ronde
Hiburan & Gaya Hidup
Hangatnya Akulturasi Budaya dalam Wedang Ronde

Merupakan versi Indonesia dari sajian Tionghoa bernama tangyuan.

Melihat 'Alien' di Wisata Gunung Merapi
Travel
Melihat 'Alien' di Wisata Gunung Merapi

Batu Alien memiliki bentuk menyerupai wajah manusia.

Brobosan, Tradisi Penghormatan Jenazah pada Budaya Jawa
Tradisi
Brobosan, Tradisi Penghormatan Jenazah pada Budaya Jawa

Tradisi Brobosan berasal dari Jawa sebagai rangkaian dari prosesi pemkaman.

Perayaan Hadirnya Kehidupan Baru dalam Tradisi Mamoholi
Tradisi
Perayaan Hadirnya Kehidupan Baru dalam Tradisi Mamoholi

Masyarakat adat Toba melakukan penyambutan kelahiran bayi dalam tradisi mamoholi.

Hotel Indonesia Pusat Prestis Indonesia
Travel
Hotel Indonesia Pusat Prestis Indonesia

Harga menginap semalam di Hotel Indonesia dibanderol Rp 2.500.