Inspeksi di Rutan Solo, Kemenkumham Minta Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 03 September 2021
Inspeksi di Rutan Solo, Kemenkumham Minta Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Rutan Kelas 1 Surakarta, Jawa Temgah, Jumat (3/9). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Rumah Tahanan Kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah menjadi salah satu rutan yang masuk predikat penilaian baik dengan angka 82,86 dalam hal pelayanan. Atas dasar tersebut, kualitas pelayanan harus tetap ditingkatkan agar prestasi baik didapat tahun ini.

Demikian diungkapkan Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Y Ambeg Pramarta saat melakukan inspeksi dan memberikan pengarahan pada sipir di Aula Laras Jowo kompleks rutan, Jumat (3/9).

"Kedatangan kami ke Solo ini berkaitan dengan pengecekan terkait penguatan pembangunan zona integritas di Rutan Surakarta," ujar Ambeg pada awak media.

Baca Juga:

513 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Surakarta Terima Vaksin Dosis Kedua

Dikatakannya, pada tahun ini, Rutan Kelas 1 Surakarta diusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) sebagai unit Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Sebanyak 35 rutan di Jawa Tengah diusulkan untuk mendapatkan predikat tersebut.

"Rutan Solo saat ini sudah di atas passing grade. Passing grade yang ditetapkan sebagai unit WBK hanya 75. Sementara Rutan Solo 82,86. Pastinya ini sangat baik," kata dia

Rutan Surakarta, lanjut dia, berada di standar unit WBBM. Namun, predikat WBK perlu diperoleh terlebih dahulu untuk mendapatkan predikat WBBM.

"Tahapan yang perlu dilalui dari kantor wilayah akan diusulkan ke Kemenkumham lalu diteruskan ke Menpan-RB," kata dia.

 Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan Kemenkumham Y Ambeg Pramarta, Jumat (3/9). (MP/Ismail)
Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan Kemenkumham Y Ambeg Pramarta, Jumat (3/9). (MP/Ismail)


Ia mengungkapkan, alasan Kemenkumham memilih untuk maju penilaian Wilayah Bebas dari Korupsi karena dari sisi pelayanan dan fasilitas sangat bagus.

Ia mencontohkan dari sisi fisik bangunan, Rutan Surakarta ini tetap mempertahankan bangunan heritage.

"Di rutan dan lapas lainnya sudah berubah ke bangunan modern. Kalau Solo ini unik karena bangunannya heritage yang tidak membuat suasana rutan seram," katanya.

Pertimbangan lainnya, kata dia, terdapat fasilitas pabrik garmen untuk memberdayakan warga binaan rutan. Selain itu, tidak ditemukan kasus pungli dan pelayanannya bagus.

"Ketika diusulkan maka dilakukan pemeliharaan jangan sampai predikat WBK gugur," tandasnya.

Baca Juga:

Dukung Ciptakan Lapangan Kerja, Rutan Solo Bangun Pabrik Garmen Pertama di Jateng

Kepala Rumah Tahanan Kelas 1 Surakarta Urip Dharma Yoga mengakui, pihaknya pernah gagal meraih WBK pada 2020 karena ada salah seorang petugas rutan tersandung kasus narkoba pada 2020 lalu.

"Kami tidak ingin gagal. Kualitas pelayanan di rutan harus kita tingkatkan. Kami pastikan tidak ada pungli di rutan," kata Urip.

Urip menambahkan, Rutan Solo terus berbenah dalam melayani masyarakat terutama dengan membuat layanan telepon bagi napi pada keluarganya karena situasi pandemi meniadakan kunjungan. Selain itu, membuat pabrik garmen untuk memberikan pekerjaan warga binaan. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Ratusan Warga Rutan Kelas 1 Surakarta Dapat Remisi HUT RI, 4 Orang Langsung Bebas

#Rumah Tahanan #Kota Solo #Kemenkumham
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan