BERBAGAI dukungan dilakukan untuk membuat UMKM nasional dapat merambah pasar internasional. Salah satunya langkah yang dilakukan oleh PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) melalui program penjaminan dan pendampingan.
Direktur Utama PT Jamkrindo, Putrama Wahju Setyawan mengatakan pihaknya telah melakukan beragam upaya untuk mendorong UMKM masuk ke pasar global. Di antaranya dengan memboyong mitra binaan untuk tampil di pameran berskala nasional hingga internasional, baik di dalam maupun luar negeri seperti Malaysia, Korea, dan beberapa negara lainnya.
Menurut Putrama, upaya ini dilakukan tidak terlepas dari sejumlah pengembangan yang dilakukan perusahaan dari sisi penyediaan penjaminan. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, pihaknya menghadirkan layanan yang inovatif dan kompetitif, sehingga aksesibilitas finansial bagi UMKM semakin terbuka. Hal ini sejalan dengan misi membantu UMKM naik kelas agar semakin lebih besar dan berdaya saing.
Baca juga:
Panggil UMKM Makanan dan Minuman ke Kantor, Polisi Bantah Lakukan Pemeriksaan

"Kami memiliki beragam produk penjaminan dan layanan digital yang bisa dimanfaatkan untuk mempermudah aksesibilitas finansial UMKM ke sumber pembiayaan. Kami juga melakukan pendampingan secara rutin kepada UMKM dalam mengadaptasi proses digital di bisnisnya untuk jangkauan akses pasar yang lebih luas," ungkap Putrama, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Kamis (25/8).
Putrama yakin bahwa digitalisasi merupakan kunci yang dapat mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia agar naik kelas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai USD 25,57 miliar (sekitar Rp 378 triliun). Namun dari jumlah tersebut, kontribusi ekspor melalui UMKM dinilai masih relatif rendah.
Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan UMKM hanya menyumbang sekitar 15 persen dari total nilai ekspor nasional, terpaut sangat jauh jika dibandingkan dengan presentasi kontribusi UMKM di Tiongkok dan India. Pemerintah pun menargetkan kenaikan ekspor UMKM nasional di kisaran 17 persen pada 2024.
Baca juga:
Polisi Tolong Ingat, Kemenkop Utamakan Sosialisasi Izin Edar UMKM Bukan Ditangkap

Selain mendorong agar UMKM bisa ekspor, mereka juga terus mendorong optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa. Hal ini sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.
Selaras dengan visi pemerintah, Jamkrindo juga melakukan transaksi barang dan jasa di Pasar Digital (PaDi) UMKM. PaDi UMKM adalah platform yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN bersama para perusahaan BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia. (and)
Baca juga: