MerahPutih.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga melakukan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan PM Suga membicarakan kerja sama strategis yang dilakukan oleh kedua negara. Ada empat poin kesepakatan dalam pertemuan bilateral tersebut.
“Ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia,” kata Jokowi dilansir Setkab.
Baca Juga
Keempat poin itu, yakni pertama di bidang kesehatan. Yaitu, kerja sama pengelolaan pandemi COVID-19. Menurut Jokowi, Jepang adalah mitar penting bagi Indonesia dalam mitigasi pandemi, termasuk saat evakuasi 69 Warga Negara Indonesia yang merupakan ABK (Anak Buah Kapal) dari kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.
“Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan COVID-19 ASEAN Response Fund. Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa yang akan datang, termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases,” sambungnya.

Poin kedua, pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) untuk perjalanan bisnis yang penting. Ketiga, perkuatan kerja sama di bidang ekonomi.
Jokowi meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan dari Indonesia. Kepala Negara tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam sovereign wealth fund Indonesia.
Sedangkan, poin keempat, kemitraan dalam memperkuat kerja sama multilateral. Jokowi menekankan pentingnya spirit kerja sama untuk terus diperkuat terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia.
Baca Juga
"Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga terus dimajukan dalam rangka kerja sama Indo-Pasifik sebagaimana tercermin dalam Asian Outlook on Indo-Pacific,” pungkasnya. (*)