Ini Yang Mesti Dilakukan Jika Sertifikat Vaksin Tak Muncul di Aplikasi PeduliLindungi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 09 Oktober 2021
Ini Yang Mesti Dilakukan Jika Sertifikat Vaksin Tak Muncul di Aplikasi PeduliLindungi
Pengunjung Solo Grand Mall memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. (MP/Ismail)

Merahputih.com - Penggunaan aplikasi PeduliLindungi kerap menemui masalah terutama soal keberadaan sertifikat vaksinasi.

Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji meminta agar masyarakat melakukan pengecekan di website apabila sertifikat vaksinasi COVID-19 tak kunjung muncul di aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga:

Pemkot Tangsel Wajibkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar

Ia mengakui, banyak sekali masyarakat yang komplain karena tidak adanya sertifikat di PeduliLindungi.

"Untuk seperti itu tolong lakukan pengecekan terlebih dahulu di website," ungkap Setiaji kepada wartawan, Sabtu (9/10).

Klaim ini berdasarkan informasi vaksin, nomor telepon, dan lain sebagainya. Karena, pada saat pengisian di tempat vaksinasi, ada beberapa data yang tidak cocok seperti NIK, nama, dan sebagainya.

Pengunjung memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi saat masuk ke Solo Grand Mal. (MP/Ismail)
Pengunjung memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi saat masuk ke Solo Grand Mal. (MP/Ismail)

Untuk masyarakat, jangan langsung kirim email ke [email protected], tapi lakukan klaim dulu di dalam website PeduliLindungi dengan mengisi parameter.

"Seperti nama, NIK, jenis vaksin, tanggal vaksin, kemudian masuk ke aplikasi PeduliLindungi," tuturnya.

Selain itu, Setiaji juga menyampaikan banyak masyarakat juga mempertanyakan terkait email yang lama dibalas oleh pihak PeduliLindungi. Menurut dia, hal ini dikarenakan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang terbatas.

Baca Juga:

Muncul Situs Palsu PeduliLindungi, Pengakses Diketok Rp 1 Juta Daftar Vaksin

Ia mengakui, tim untuk menangani ini memang sangat terbatas. Namun sudah ditambah bahkan hampir 200 orang yang menangani email tersebut.

"Mudah-mudahan dalam kurun waktu paling lama seminggu, ini bisa diatasi dengan penambahan kapasitas tadi, termasuk salah satu metode yang kita lakukan ke depan adalah menggunakan model chatbot," imbuhnya. (Knu)

#PeduliLindungi
Bagikan
Bagikan