Ini Tugas-Tugas Berat Jenderal Listyo Pimpin Polri

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 27 Januari 2021
Ini Tugas-Tugas Berat Jenderal Listyo Pimpin Polri
Komjen Listyo Sigit Prabowo disaksikan Presiden Jokowi menandatangani berita acara pelantikan, di Istana Negara, Rabu (27/1) pagi. ANTARA/Humas Sekretariat Kabinet-Jay/pri.

MerahPutih.com - Listyo Sigit Prabowo resmi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) Maneger Nasution menyebut, banyak pekerjaan rumah (PR) yang telah menunggu Jenderal Listyo Sigit usai secara resmi memimpin Korps Bhayangkara.

Salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Sigit setelah memegang tongkat komando Kapolri adalah menuntaskan reformasi di tubuh kepolisian dengan mengacu pada mandat konstitusionalnya.

Baca Juga:

Jenderal Listyo Resmi Jadi Kapolri Termuda

Selain itu, tujuan dan batasan yang diatur undang-undang (UU), khususnya UU 2/2002 tentang Polri.

Maneger mengatakan, Sigit juga harus membangun soliditas Korps Bhayangkara untuk memupus potensi resistensi di internal Polri.

Pasalnya, Jenderal Sigit nantinya akan dihadapkan dengan resistensi jenderal-jenderal yang lebih senior saat menjadi orang nomor satu di Polri.

"Ia harus bisa mengatasi potensi resistensi para senior yang (merasa) dilompati dan mengakomodasi berbagai kepentingan di internal Polri,” kata Maneger kepada wartawan, Rabu (27/1).

Terjadinya surplus perwira tinggi dan Kombes di tubuh Polri juga menjadi pekerjaan rumah yang tak kalah penting untuk diselesaikan Sigit.

Menurut Meneger, Sigit harus mampu menata ulang struktur di internal Polri agar lebih seimbang. Sebab, kepolisian tidak bisa lagi hanya menebar anggotanya untuk berkarier di luar institusi Polri.

“Apalagi di tengah kritik terhadap Polri yang banyak menduduki jabatan publik dan posisi strategis di luar tubuh Polri,” kata mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPRANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta/foc.
Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPRANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta/foc.


Dia mengatakan, Sigit telah melangkahi dua angkatan setelah Kapolri Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988.

Bahkan ada dugaan, Jokowi memilih Listyo karena faktor kedekatan. Pasalnya, kata Manager, Listyo pernah menjadi Kapolres Surakarta saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

“Selain itu, mantan Kapolda Banten ini juga pernah menjadi ajudan Jokowi saat menjadi presiden di periode pertama,” ujarnya.

Manager mengatakan, Listyo juga harus bisa mensterilkan Polri dari tarikan dan kepentingan politik.

Listyo disebut harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa Polri profesional dan independen, meski dirinya memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.

Selain itu, Listyo Sigit harus mampu mengembalikan Polri kepada khitahnya, yakni mengayomi dan melindungi masyarakat tanpa kecuali.

Baca Juga:

Listyo Sigit Bakal Wujudkan Potret Polri yang Tegas dan Humanis

Manager juga mengingatkan, Listyo harus memberi solusi yang konkret terhadap permasalahan yang dinilai mendasar di tubuh Polri.

Seperti represifitas aparat, penyiksaan, extrajudicial killing, penempatan anggota Polri pada jabatan di luar organisasi Polri, kontrol pertanggungjawaban etik, korupsi di tubuh Polri, penghalangan bantuan hukum, dan krisis keteladanan dalam pola hidup sederhana di kalangan petinggi kepolisian.

Jika masalah-masalah ini tidak dievaluasi dan dicarikan solusinya, maka sulit untuk menghadirkan keyakinan publik. Yakni, Indonesia memiliki kepolisian yang profesional, modern, demokratis, terpercaya, dan dicintai di bawah kepemimpinan Listyo. (Knu)

Baca Juga:

Jadi Kapolri, Komjen Listyo Harus Hapus Aturan Diskriminatif bagi Anggota Polri

#Listyo Sigit Prabowo #Kapolri
Bagikan
Bagikan