Ini Pembagian Tugas Abu Rara dengan Istrinya saat Penyerangan Wiranto
MerahPutih.com - Pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan anggota JAD Bekasi pimpinan Abu Zee. Melalui Abu Zee, Abu Rara akhirnya menikah dengan sang istri, Fitria Adriana, yang juga menjadi tersangka dalam penyerangan tersebut.
Aksi penyerangan terhadap Wiranto ternyata bukan tanpa alasan. Abu Rara dilanda stres lantaran pentolannya di JAD Bekasi tertangkap.
Baca Juga:
Tiga Bulan Diintai, Ini Alasan Polisi Tak Langsung Tangkap Penusuk Wiranto
Abu Zee sendiri dicokok tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Senin (23/8) lalu. Penangkapan dilakukan bersama delapan terduga teroris lainnya di Jakarta Utara dan Bekasi.
"Ketika Abu Zee ditangkap, dia (Abu Rara) stres. Dia berpikir harus melakukan aksi 'amaliyah'," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di kantor Humas Polri, Jakarta, Jumat (11/10j).
Berangkat dari hal tersebut, Abu Rara mengajak istrinya untuk melakukan aksi amaliyah atau operasi. Aksinya dilakukan secara spontan dan menyasar anggota kepolisian.
Pada Kamis (10/10), Wiranto berada di Pandeglang, Banten untuk menghadiri peresmian gedung kuliah bersama di Universitas Mathla’ul Anwar. Abu Rara mengetahui ada keramaian sebab rumahnya tak jauh dari Alun-Alun Menes Pandeglang.
Abu Rara melihat ada helikopter di lokasi keramaian tersebut. Hanya, ia tak mengetahui sosok pejabat yang hendak disasar.
Lantas Abu Rara berkongsi dengan istrinya untuk melakukan aksi amaliyah. Abu Rara menyerang pejabat yang turun dari helikopter, sementara sang istri menyerang polisi yang berada di lokasi.
"Kemudian ada helikopter, istilahnya dia kapal mendarat, Abu Rara ngomong ke istrinya, 'itu sasaran kita'. Dia tidak tahu siapa itu. Dia kemudian bilang ke istrinya 'saya akan serang bapak yang turun dari heli, kamu serang polisinya'. Jarak rumah (kontrakan) Abu Rara dengan lokasi cuma 300 meter," sambungnya.
Baca Juga:
Tak Terganggu Kasus Penusukan Wiranto, Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Jalan Terus
Dedi menyebut, Abu Rara sempat dihadang oleh aparat kepolisian di lokasi. Namun, ia tetap merangsek mendekat ke kerumunan di mana Wiranto tengah menyambut masyarakat sekitar.
"Secara mendadak langsung melakukan serangan ke Pak Wiranto," papar Dedi.
Dedi menyebut, pengurus Universitas Mathla’ul Anwar Fuad Syauqi terkena serangan terlebih dahulu. Sementara, Fitria menyerang Kapolsek Menes Kompol Darianto
"Tetapi yang kena duluan adalah H Fuad, kemudian istrinya Abu Rara langsung menyerang Kapolsek. Menerkam dari belakang, Kapolsek kena punggung dan lengan kiri bagian belakang dan saat itu juga penyerangan terhadap Wiranto berhasil dilumpuhkan oleh pengawalan pribadi dan aparat kepolisian setempat," jelasnya.
Fitria bahkan sempat menyerang Kapolda Banten Irjen (Pol) Tomsi Tohir. Namum, Tomsi sukses menghalau serangan yang menyasarnya.
"Kebetulan yang terdekat adalah Kapolda. Kapolda coba diserang dengan sajam (sejata tajam), tetapi ditepis oleh Kapolda, kemudian ditendang, jatuh baru ditangkap," tambahnya.
Abu Rara lantas memberontak melihat istrinya ditangkap. Ia lantas memberontak menggunakan kunai namum berhasil diredam oleh polisi.
"Melihat istrinya ditangkap, Abu Zee berontak. karena dia gunakan pisau jenis kunai, pada saat dilakukan pelumpuhan, akhirnya ajudan Danjen kena juga," imbuh Dedi. (Knu)
Baca Juga:
Ketua MPR Yakin Insiden Penusukan Wiranto Tidak Ganggu Pelantikan Jokowi-Ma'ruf