Faktor-faktor Membuat Brand Jadi Luxury Luxury brand memiliki tingkat eksklusivitas yang bervariasi. (Foto: Unsplash/Laura Chouette)

LUXURY brand itu apa sih? Jika diukur berdasarkan pendapat masing-masing, kita akan kesulitan mendefinisikan apa itu luxury brand. Sebab semua orang memiliki penilaian masing-masing terhadap kualitas suatu barang.

Apa yang kita anggap mewah, belum tentu mewah bagi orang lain. Contohnya tiktokers asal Singapura bernama Zoe Gabriel. Melalui akun Tiktoknya @zoe, ia menyebut hadiah dari ayahnya berupa tas merek CHARLES & KEITH sebagai barang mewah.

Menurut kesepakatan umum, terdapat faktor yang bisa digunakan untuk mengenali mana merek yang termasuk luxury brand dan mana yang bukan. Faktor utamanya adalah seberapa eksklusif barang tersebut.

Bagaimana suatu barang bisa dikatakan eksklusif? Laman RETAILDOGMA memaparkan beberapa faktornya, misalnya:

Baca Juga:

Brand Fesyen Mewah Ini Jual Wearpack 'Kotor' Seharga Rp10 juta, Tertarik?

1. Harga mahal

Barang yang harganya mahal tampak eksklusif karena tidak semua orang bisa membelinya. Di sisi lain, patokan mahal tidak melulu dilihat dari harga yang tinggi. Barang tersebut bisa dibilang mahal apabila harganya lebih tinggi dari brand lainnya. Sah-sah saja sabun Molton Brown dan L’Occitane dianggap mewah, namun mungkin harganya lebih murah dari sepatu Christian Louboutin atau jam tangan Cartier.

Brand mewah menyediakan produk yang kualitasnya sepadan dengan harganya yang mahal. (Foto: Unsplash/Laura Chouette)

2. Kualitas tinggi

Seperti kata banyak orang, ada harga ada rupa. Brand mewah menyediakan produk yang kualitasnya sepadan dengan harganya nan mahal. Mereka memilih bahan yang bermutu tinggi dan tahan lama. Pengerjaannya pun otentik dan penuh ketelitian dari para profesional di bidangnya, sehingga menciptakan barang yang eksklusif. Dengan demikian, customer akan merasa istimewa ketika mengenakan barang tersebut.

3. Persediaan terbatas

Di samping itu, brand mewah biasanya tidak berusaha melayani pembeli dan tidak ingin produknya tersedia dengan mudah. Kelangkaan menjadi kunci dalam hal pemasaran barang, dan inilah yang menjadikannya eksklusif.

Masih ada lagi faktor lain yang biasanya digunakan untuk mendefinisikan luxury branded. Di antaranya adalah estetika desain, personalisasi, endorsment dari selebriti, packaging, hingga performa yang unggul.

4. Piramida Brand Mewah

Luxury Brand hadir di berbagai sektor. Beberapa yang paling menonjol adalah ritel, perhotelan, dan otomotif. Grup ritel mewah biasanya memproduksi sejumlah luxury brand dengan berbagai segmen. Di dalamnya termasuk segmen fesyen, kecantikan, aksesori, dan minuman. Kebanyakan segmen mewah di ritel terkonsolidasi di bawah beberapa konglomerat.

Baca Juga:

Rilisan Jeans Gucci dengan 'Noda Rumput' Tuai Kontroversi

Posisi setiap luxury brand akan berubah-ubah - Unsplash.com_Nassim Boughazi

Misalnya LVMH, yang merupakan konglomerat spesialis barang-barang mewah dengan brand populer seperti Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior, Givenchy, dan Marc Jacobs. Lalu ada grup Richemont yang menaungi merek seperti Cartier, Van Cleef & Arples, dan Mont Blanc.

Di sisi lain, Erwin Rambourg dalam bukunya yang berjudul The Bling Dynasti: WHY The Reign Of Chinese Shoppers Has Only Just Begun, membuat piramida brand mewah berdasarkan harga. Piramida tersebut memiliki tujuh tingkatan dari dasar ke puncak, yaitu:

1. Everyday luxury, harga dibawah USD 100 atau sekitar Rp 1,5 juta. Lini fesyen yang termasuk kategori ini termasuk Charles and Keith.

2. Affordable luxury, harga sekitar USD 100-USD 300 atau dibawah Rp 4,5 juta. Misalnya, kacamata desainer Coach dan perhiasan Tiffany & Co.

3. Accessible core, harga sekitar USD 300-USD 1.500 atau sekitar Rp 4,5 juta-Rp 23 juta. Gucci, Prada, Louis Vuitton, Christian Louboutin termasuk dalam kategori ini.

4. Premium core, harga USD 1.500-USD 5.000 atau Rp 23 juta- Rp 76 juta. Merek Bulgari, Tag Heuer, Rolex, Chopard termasuk ke dalam premium core.

5. Superpremium, harga USD 5.000-USD 50 ribu atau Rp 76 juta-Rp 758 juta.

6. Ultra high end, harga di atas USD 50 ribu atau Rp 758 juta. Misalnya Bottega Veneta, Van Cleef, dan Arpels.

7. Bespoke, tidak ternilai lagi harganya karena dibuat sesuai pesanan atau dibuat secara custom dan personalized.

Posisi setiap brand di piramida tersebut bisa saja berubah seiring waktu. Mungkin Charles & Keith dianggap bukan brand mewah saat ini, tetapi beberapa tahun ke depan bisa menjadi penanda kemewahan seseorang.

Mungkin saja Gucci dianggap mewah hari ini, tetapi berkurang citra kemewahannya di masa depan. Itu semua bisa terjadi karena faktor-faktor penentu kemewahan seperti yang telah disebutkan yaitu meliputi harga, kualitas, dan kelangkaan. (dkr)

Baca Juga:

70 Desainer Indonesia Rilis Tren 2020/2021 dengan Konsep Sustainable Fashion

Tag
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Mengintip Isi Gift Bag untuk Para Nominator Oscar 2023
ShowBiz
Mengintip Isi Gift Bag untuk Para Nominator Oscar 2023

Gift bag di setiap Academy Awards selalu menjadi perhatian.

Alasan Suga BTS Daftar Jadi Pekerja Layanan Publik
Fun
Alasan Suga BTS Daftar Jadi Pekerja Layanan Publik

Anggota BTS berencana untuk menjalani wajib militer secara berurutan sesuai dengan rencana mereka sendiri.

Kandiya Cerita Tentang Teman Bermuka Dua di 'Kiss And Tell'
ShowBiz
Lamborghini akan Buat Versi Listrik dari SUV Urus
Fun
Lamborghini akan Buat Versi Listrik dari SUV Urus

Diperkirakan rilis 2027 mendatang.

Mengenal Hair-Pulling Disorder, Gangguan Psikologis saat Alami Stres
Fun
Mengenal Hair-Pulling Disorder, Gangguan Psikologis saat Alami Stres

Sebagian orang membutuhkan pelampiasan untuk menghilangkan rasa sakit hati, stres, dan kecewa.

Saatnya Berburu Produk Luxury di Kick Avenue Fair
Fashion
Saatnya Berburu Produk Luxury di Kick Avenue Fair

Menawarkan produk mewah dari jenama desainer Eropa, Amerika, hingga Korea Selatan.

'Sialan', Lagu untuk Mantan dari Juicy Luicy dan Adrian Khalif
Fun
'Sialan', Lagu untuk Mantan dari Juicy Luicy dan Adrian Khalif

Adrian Khalif dan Juicy Luicy kembali rilis single terbaru

Merencanakan Anggaran Renovasi Rumah setelah Musim Hujan
Home Lifestyle
Merencanakan Anggaran Renovasi Rumah setelah Musim Hujan

Musim hujan kerap bikin rumah rentan mengalami kerusakan.

Dosis Keempat Vaksin COVID-19, Perlukah?
Hiburan & Gaya Hidup
Dosis Keempat Vaksin COVID-19, Perlukah?

Di negara lain seperti Israel, pemberian vaksin dosis keempat COVID-19 sudah dijalankan.

Rosé BLACKPINK Tuai Pujian karena Tetap Profesional saat Alami Malafungsi Busana
Fun
Rosé BLACKPINK Tuai Pujian karena Tetap Profesional saat Alami Malafungsi Busana

Kejadian tersebut terjadi saat ia menghibur BLINK di Jakarta pada konser 'Born Pink World Tour'.