SIAPA yang tidak rindu akan bioskop? Menonton film terbaru sambil menikmat popcorn dan softdrink di akhir pekan merupakan suatu hal yang menyenangkan.
Namun, sejak pandemi melanda Indonesia di awal 2020, seluruh bioskop ditutup untuk sementara. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya bisokop dibuka kembali sejak Oktober 2020 lalu.
Baca Juga:
Waras Menahan Diri Pergi ke Bioskop Saat Pandemi dengan Menonton Netflix
Meski bioskop sudah dibuka kembali, jumlah penontonnya tetap minim. Salah satu alasannya ialah banyak orang yang masih takut untuk datang.
Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, saat ini pemasukan bioskop rata-rata hanya 10%-15% jika dibandingkan dengan sebelumnya (keadaan normal).

Menurut Djonny, ada banyak faktor yang melatarbelakangi keadaan tersebut, antara lai kekhawatiran, ekonomi, dan film yang tayang.
"Pertama, penonton masih ragu daang karena banyak ahli dan sebagainya suka nakut-nakutin, sehingga masyarakat jadi khawatir. Kedua, masalah ekonomi kita sekarang lagi susah," tutur Djonny seperti dikutip Antara (7/3).
Adapun faktor selanjutnya yang membuat bioskop masih sepi pengunjung, yakni sedikitnya jumlah film yang diputar. Banyak rumah produksi yang tak mau mengambil risiko untuk memutar film mereka di tengah pandemi. Akibatnya, beberapa bioskop memutaskan untuk menampilkan film-film lama.
Baca Juga:
Sejarah Singkat Popcorn yang Menjadi Camilan 'Wajib' di Bioskop
Menurut Djonny, film-film nasional belum berani masuk ke pasar bioskop saat ini lantaran banyak pertimbangan, seperti kapasitas penonton 50%. Sementara itu, untuk film internasional ada sedikit yang berani mengambil risiko.
"Tapi, Doraemon sudah mau dua minggu tayang. Jika dibandingkan dengan film lainnya, hasilnya masih bagus. Artinya ini memberi semacam harapan," tambah Djonny.

Djonny menjelaskan kapasitas jumlah penonton yang saat ini dibatasi hanyalah 50% dari normal bukanlah yang memengaruhi sepi atau tidaknya bioskop sepi atau tidaknya, dan menurutnya, program vaksinasi yang sedang berjalan diharapkan bisa memulihkan kondisi bioskop.
"Vaksinasi ini sebenarnya punya harapan besar untuk perbioskopan. Kalau sudah divaksin semua, orang-orang akan punya keyakinan dan percaya diri untuk datang," jelas Djonny.
Baca Juga:
Selain itu, Djonny pun mendukung langkah yang dilakukan para insan film Indonesia, yang ramai-ramai melayangkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Karena, menurutnya pemerintah harus mendukung industri film, seperti pada sektor lainnya.
Lebih lanjut Djonny menambahkan bioskop tidak 'cengeng', namun dia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk karyawan yang dirumahkan. Bila vaksinasi berjalan dengan lancar, baginya, akhir tahun seharusnya sudah bisa normal kembali. (Ryn)