Ingin Coba Peluang Jadi Pengusaha, Kepoin 3 Petuah Jack Ma

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 06 Desember 2020
Ingin Coba Peluang Jadi Pengusaha, Kepoin 3 Petuah Jack Ma
CEO Alibaba Jack Ma (Foto: mainichi)

PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia akibat pandemi COVID-19 berimbas pada lesunya kegiatan ekonomi. Perpindahan barang dan jasa di awal PSBB terbatas. Begitu pula penarapan Work From Home menghambat sirkulasi administrasi dan pelayanan di berbagai bidang. Tak kecuali, pemilik usaha di bidang Food and Baverage, jasa hiburan, dan turunannya terkena imbas.

Baca juga: Kisah Anang Buchori Pengusaha Ikan Cupang yang Punya Omset Puluhan Juta

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, hingga Juli 2020 jumlah Pemutusan Hubungan Kerja sebanyak 3,6 juta dampak pandemi. Hal membuat banyak orang putar otak agar dapur terus mengepul. Tetiba di media sosial tampak teman, kenalan, bahkan keluarga membuka pre order makanan. Mendadak muncul pengusaha UMKM baru.

Banyak di antara kemunculan usaha baru hanya berdasar semangat agar bisa survive. Tentu tujuan tersebut sangat baik. Namun, harus ada strategi lanjutan agar usaha bisa berkelanjutan.

Pendiri raksasa teknologi Alibaba Grup, Jack Ma, membagi strategi membangun bisnis digital di Universitas Taobao, Hangzhou, China. Di universitas miliknya, Jack Ma nan pernah bertugas sebagai seorang guru mengalokasikan satu jurusan khusus tentang bisnis digital sehingga para murid bisa belajar langsung berwirausaha di platform digial.

Seorang murid di jurusan tersebut, Genecia Alluora, pendiri Soul Rich Woman sebuah platform saran berwirausaha bagi perempuan di Asia Tenggara, dikutip CNBC Internasional, memaparkan tiga pedoman membangun bisnis digital.


1. Branding

Jack Ma
Membangun brand bukan pekerjaan mudah. (Pixabay-Geralt)

Bedakan cara kerja bisnis digital dan non-digital. Secara mendasar, di bisnis digital apalagi ingin bertumbuh di E-commerce, sangat penting memiliki merek dagang paling mudah teridentifikasi konsumen.

"Orang tidak lagi membeli langsung," jelas Alluora, melihat kecenderungan para konsumen lebih sering mencari ulasan produk di media sosial sebelum membeli.

"Pelanggan ingin mengenal merek dan melihat persona pemilik memiliki kredibilitas," katanya. "Itu lebih dari sekadar memiliki halaman facebook, ini tentang mengetahui cara mempromosikan diri lebih luas."


2. Memasarkan

Jack Ma
Memasarkan produk di bisnis digital perlu kecermatan dan strategi. (Pixabay-Muneebfarman)

Merek dagang sudah jadi. Cacthy! Selanjutnya, cara memasarkan produk. Di bisnis digital, cara memasarkan produk tentu perlu keterampilan dan kecerdasan khusus agar hasilnya maksimal.

Baca juga: Berawal dari Iseng, Bisnis Ikan Cupang Raup Omzet Rp500 juta

"Untuk berada di puncak, kamu perlu menghasilkan traffic (lalu lintas)," kata Alluora. Cara terbaik melakukannya dengan fokus di strategi digital, seperti memprioritaskan kata kunci di deskripsi produk.

"Kamu harus menjual gaya hidup, bukan hanya produk. Kamu harus terhubung secara emosional," katanya.


3. Analisa data

Jack Ma
Beroleh akses terhadap data pelanggan penting untuk strategi pengembangan usaha. (Pixabay-Geralt)

Terkadang memepertahankan momentum tak mudah. Apalagi mempertahankan pembeli. Pengusaha, skala kecil, menengah, hingga besar, tentu perlu mengenal pelanggan.

Beroleh akses ke data pelanggan sangat perlu sebagai bahan pengambilan keputusan. Tengok Alibabab. Melalui sistem pembayaran online, Alipay, Alibaba menguasai lebih dari separuh pembayaran digital di China dan menjadi satu set data paling canggih di dunia.

"Mereka memiliki analisa sangat rinci sehingga dapat menyesuaikan penawaran kepada setiap individu," kata Alluora. "Jika kamu mencari barang-barang bayi, misalnya, tahun berikutnya mereka akan menargetkankamu dengan pakaian untuk anak-anak berusia satu tahun." (*)

Baca juga: Ada Triknya, ini Tips Pelihara Ikan Cupang bagi Pemula

#Ekonomi #Jack Ma #Alibaba #UMKM
Bagikan
Bagikan