Inggris Tertarik di Industri Pertahanan Indonesia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 16 Maret 2018
Inggris Tertarik di Industri Pertahanan Indonesia
Sistem navigasi pesawat CN235 saat acara serah terima Alutsista di Hanggar Fixed Wing PTDI di Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/1). (ANTARA FOTO/Raisan)

MerahPutih.com - Inggris menyatakan pemerintahnya dan perusahaan-perusahaan di bidang pertahanan siap bekerja sama dan mendukung peningkatakan kemampuan perusahaan industri pertahanan Indonesia.

Kedutaan Besar Inggris menyelenggarakan ekshibisi dan seminar bersama tentang kerja sama Inggris-Indonesia di bidang industri pertahanan di Jakarta, Kamis (15/3), dalam rangka menggali potensi kerja sama di bidang industri pertahanan dengan Indonesia.

Siaran pers yang diterima, di Jakarta, menyebutkan, seminar diselenggarakan oleh Departement for International Trade British Embassy didukung oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI.

Hadir pada saat pembukaan seminar, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja yang dalam kesempatan tersebut mewakili Menhan RI Ryamizard Ryacudu.

Sekjen Kemhan dalam sambutannya menyampaikan, Indonesia menyambut baik atas diselenggarakannya seminar ini sebagai upaya untuk memperkuat hubungan persahabatan kedua negara, khususnya di bidang industri pertahanan.

Terlebih sebelum seminar ini dilaksanakan, delegasi dari industri pertahanan yang tergabung dalam "UK Defence Trade Mission Visits Indonesia" telah melakukan peninjauan fasilitas perusahaan industri pertahanan Indonesia yakni PT Pindad, PT Len, PT DI dan PT PAL Indonesia.

"Kunjungan tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk melihat kemampuan industri pertahanan Indonesia dalam memproduksi Alpalhankam untuk menjajaki potensi kerja sama industri pertahanan kedua negara yang saling menguntungkan," jelasnya, dilansir Antara.

Hadiyan menambahkan, Indonesia saat ini tengah berusaha membangun dan meningkatkan kapabilitas industri pertahanan.

Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan Inggris dalam bidang industri pertahanan sebagai hub produksi baik melalui kerja sama produksi, pengembangan maupun pemasaran.

"Inggris diharapkan dapat turut berpatisipasi mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan Indonesia di bidang industri pertahanan dalam rangka lebih mempererat hubungan baik kedua negara yang telah berlangsung sejak lama," ujar Sekjen Kemhan.

Sementara itu, Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menyampaikan bahwa Pemerintah Inggris dan juga perusahaan-perusahaan di bidang pertahanan siap bekerja sama dan mendukung peningkatakan kemampuan perusahaan industri pertahanan Indonesia melalui kerja sama alih teknologi dan bentuk kerja sama lainnya.

"Perusahaan pertahanan Inggris juga tertarik untuk berinvestasi di Indonesia secara jangka panjang," ujarnya.

Menurut dia, perusahaan-perusahaan industri pertahanan di Indonesia saat ini sudah memiliki banyak kemampuan. Ada beberapa perusahanan industri pertahanan Indonesia yang sudah melakukan kemitraan dengan perusahaan pertahanan Inggris dan sudah masuk sebagai rantai pasokan.

Oleh karena itu, dengan adanya kunjungan perusahaan-perusahaan Inggris yang memiliki track record kerja sama transfer teknologi yang kuat, maka diharapkan akan dapat membangun kemitraan yang efektif di Indonesia.

"Hal ini akan memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dalam rangka mengamankan dan menjaga kedaulatan wilayahnya," ucapnya.

Selain penyelenggaraan seminar, digelar pula ekshibisi yang diikuti sejumlah perusahaan industri pertahanan terkenal di Inggris yakni Lockheed Martin UK, BAE System, Raytheon UK, Service and Sound Visual Corporation, TMD Technologies, Systems Engginering and Asessment Ltd, Digital Barriers, Cobolt/IED, MacTaggart Scott, Smiths Detection, Leonardo, Mabey Bridge, Defence Support International, Primetake, DEA Aviation dan Thales. (*)

#Inggris #Investasi Asing
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan