MerahPutih.com - Survei terakhir yang dilakukan Bank Indonesia menunjukan inflasi pada Oktober 2022 akan mencapai 5,8 persen secara tahunan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, Inflasi pada Oktober 2022 diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi pada September 2022, yang mencapai 5,95 persen secara tahunan.
Baca Juga:
Pemerintah Klaim Inflasi Masih Landai
Secara bulanan, Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan mencapai 0,05 persen yang disumbang oleh kenaikan harga bensin sebesar 0,06 persen dan tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen.
Dody menyebut, BI melakukan upaya untuk mengendalikan inflasi baik dari sisi pasokan maupun permintaan dengan menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah dan meningkatkan suku bunga acuan.
Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 4,75 persen karena memandang terdapat potensi kenaikan permintaan masyarakat.
"Yang kami takutkan ini akan membentuk ekspektasi inflasi, yang dibentuk masyarakat. Bisa jadi berbahaya kalau tidak diatasi secara cepat," katanya.
Ia mencontohkan, inflasi bahan pangan seperti cabai yang semestinya berlangsung hanya sementara karena penurunan pasokan bisa berlanjut dan memengaruhi ekspektasi inflasi.
"Jadi kenaikan suku bunga acuan sudah kami ukur, dan bukan diterapkan untuk mengatasi inflasi yang seharusnya tidak diatasi dengan kenaikan suku bunga. Kami juga memastikan perekonomian kita akan tetap tumbuh," katanya.
Sebelumnya, pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,87. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar1,87 persen dengan IHK sebesar 114,45 dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 109,49.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 113,97 dan terendah terjadi di Timika sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 113,87. (Asp)
Baca Juga:
BI Naikkan Lagi Suku Bunga Demi Kendalikan Inflasi