COINFOLKS merilis sebuah riset bertajuk 2022 Crypto Wrapped yang memberikan laporan perkembangan industri kripto selama 2022. Riset tersebut juga membahas mengenai perkembangan regulasi kripto di Indonesia selama 2022 serta analisis kripto di 2023.
Terdapat beberapa data menarik yang disajikan pada laporan ini. Data-data itu menyorot dari sudut pandang global maupun lokal. Salah satunya ialah mengenai provinsi mana saja yang memiliki daya tarik tinggi terhadap industri kripto.
“Setiap kuartal dan setiap akhir tahun, kami selalu mengeluarkan Crypto Report. Melalui riset rutin ini, kami berkomitmen untuk menjadi media controller agar terwujud ekosistem kripto yang semakin maju di Indonesia," ujar Co-Founder & CMO CoinFolks, Muhammad Adriansa, seperti dilansir ANTARA.
BACA JUGA:
1. Aturan kripto di Indonesia

Laporan ini membahas mulai dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68 tentang Pajak Kripto, Peraturan Bappebti Nomor 13 Tahun 2022, hingga UU P2SK yang resmi memberikan wewenang kepada OJK dan Bank Indonesia untuk mengawasi aset kripto. Regulasi-regulasi baru ini menjadi tanda bahwa aset kripto semakin diakui legitimasinya di Indonesia.
Bahkan dari riset ini, diketahui total pajak yang telah diterima negara dari transaksi aset kripto adalah sebesar Rp 231,75 miliar sejak diberlakukannya aturan pajak pada Mei 2022.
2. Mata uang kripto terbaik dan terburuk di 2022
Di laporan CoinFolks pada 2021, beberapa aset kripto seperti Luna, Axie, dan Solana merupakan kripto dengan kenaikan tertinggi. Namun, di 2022, justru tiga kripto itu merupakan aset yang mengalami koreksi paling dalam jika dibandingkan dengan yang lain hingga 30 Desember 2022. Solana dan Axie masing-masing turun 94,47 persen dan 93,28 persen.

3. Proyek NFT termahal
Karya seni Assange and Pak's Clock menjadi NFT termahal yang terjual di 2022 dengan harga 16.593 ETH.
BACA JUGA:
4. Perkembangan kripto selama 2022
Berbagai peristiwa unik pada dunia blockchain, web3, dan kripto juga terangkum pada laporan ini, seperti proyek NFT viral milik Ghozali yang berisi swafoto setiap hari, proyek NFT lokal Karafuru, peristiwa The Merge pada Ethereum, hancurnya koin Luna dan Do Kwon, runtuhnya Celcius, 3AC, Blockfi, FTX, dan berbagai perkembangan kripto lainnya.
"Dari segi industri semakin banyak perusahaan seperti Meta, Google, Twitter, yang mulai mengintegrasikan teknologi blockchain kedalamnya. Dari segi pemerintahan semakin banyak negara mulai menggarap CBDC termasuk didalamnya Indonesia. Kami yakin 2023 akan jadi tahun awal adopsi masal dari teknologi blockchain," tutup Co-Founder & CEO CoinFolks Fadel Variza.(and)
BACA JUGA:
Tren Perjalanan Spontan Bantu Pemulihan Pariwisata Indonesia