Industri Game Justru Naik di Masa Pandemi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 18 November 2020
Industri Game Justru Naik di Masa Pandemi
Penampakan esport (Foto: Antara/HO Lokapala)

MerahPutih.com - Industri game daring (esport) justru mengalami kenaikan penjualan saat banyak sektor ekonomi tertekan akibat pandemi COVID-19.

Mengutip dari data World Economic Forum, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, esports telah berhasil membawa industri game daring ke tingkat yang lebih tinggi sejak adanya COVID-19.

"Niko Partners menyebutkan 90 persen pemain game di Asia Tenggara dan Taiwan menekuni game bertema esports. Saya menawarkan solusi untuk menangkap fenomena ini untuk menjadikannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan ekspor nasional," kata Jerry dalam keterangan tertulisnya pada ajang Gamescom Asia, Selasa (17/11).

Baca Juga:

Tekan Angka Kemiskinan, Indramayu Siapkan Lahan Industri

Dalam ajang Gamescom Asia 2020, delapan negara terpilih untuk menjadi highlight Gamescom Asia tahun ini dan Indonesia merupakan salah satunya karena mempunyai pasar game daring terbesar di Asia Tenggara dan menempati rangking 16 dunia.

Pada sesi kedua, Ivan Chen, CEO Anantarupa yang merupakan pengembang game daring lokal Lokapala membagikan kiat-kiatnya dalam menjalankan bisnis ini. Lokapala adalah sebuah game esports pertama dari Indonesia juga satu-satunya game esports dari Asia Tenggara.

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/ExplorerBob)
Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/ExplorerBob)

Lahirnya Lokapala yang resmi diluncurkan pada bulan Mei 2020 lalu, seakan mematahkan asumsi bahwa pengembang Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara-negara adidaya dalam industri game, seperti Tiongkok dan Korea, dan menjadi jawaban bagi tantangan global tersebut.

Lokapala dikembangkan melalui kolaborasi lintas sektor bersama dengan pelaku industri konten lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Cipta Kreasi Indonesia (Cakra).

Baca Juga:

Ma'ruf Amin Berharap Investor Asing Kepincut Kawasan Industri Halal

Data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL) pada 2019 menunjukkan Indonesia menempati peringkat 12 di pasar gaming dunia, dengan total pemain game aktif sebanyak 62,1 juta orang.

Secara keseluruhan pada tahun 2019 industri ini menghasilkan pendapatan sebesar 1,04 miliar dolar AS. Hasil pengembangan satu game saja bisa menghasilkan 1 juta dolar AS. (*)

Baca Juga:

Garin Nugroho: Optimisme Industri Film Indonesia Dorong ke Oscar

#Game Online #Virus Corona #Industri Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan