Indonesia Wajib Berikan Bantuan Kemanusiaan, Ketua MPR Singgung Peran Lebanon di Era Kemerdekaan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 06 Agustus 2020
Indonesia Wajib Berikan Bantuan Kemanusiaan, Ketua MPR Singgung Peran Lebanon di Era Kemerdekaan
Ledakan di Lebanon. (Foto: Isimewa).

Merahputih.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan dan terus memantau perkembangan pascaledakan bom di Lebanon.

Termasuk keselamatan WNI di Beirut yang jumlahnya mencapai 1.447 orang. Kemenlu harus terus memonitor perkembangan para korban.

"Sejauh ini, KBRI Beirut melaporkan hanya satu orang menjadi korban luka-luka. Kita harapkan tidak ada lagi WNI yang menjadi korban," ujar Bamsoet kepada wartawan, Kamis (5/8).

Baca Juga:

KBRI Beirut Beberkan Kondisi WNI Pascaledakan Bom Lebanon

Mantan Ketua DPR ini juga akan mendorong pemerintah dapat memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon.

Hubungan diplomatik resmi Indonesia dan Lebanon sudah terjalin sejak tahun 1950. Bahkan, Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah Mesir dan Suriah.

"Karenanya, saya mendorong pemerintah bisa memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon," tambah Bamsoet.

Kerusakan yang ditimbulkan sangat parah. (Foto The Times of Israel)

Mantan Ketua DPR itu menyampaikan bela sungkawa mendalam atas ledakan yang mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas dan 4.000 orang lainnya menderita luka-luka.

"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas banyaknya korban jiwa yang jatuh akibat ledakan di Beirut. Semoga mereka yang meninggal diberikan tempat yang layak oleh Allah, dan korban yang luka-luka segera diberikan kesembuhan," ujar Bamsoet

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, lewat akun media sosialnya hari ini.

"Saya turut berbelasungkawa untuk saudara-saudariku di Lebanon," kata Presiden Jokowi, dalam cuitan berbahasa Inggris di akun Twitter @jokowi, Kamis (6/8).

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan Skenario Pemulihan Ekonomi Sampai 2021

Presiden mengatakan peristiwa tersebut tragis dan menyakitkan. Dia menekankan posisi Indonesia saat ini berdiri bersama Lebanon. "Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan korban ledakan dahsyat di Beirut," ujar Jokowi.

Ledakan besar yang menimbulkan awan berbentuk jamur, mirip ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang pada masa Perang Dunia II tersebut, menewaskan sedikitnya 135 orang dan menyebabkan ribuan orang terluka serta hancurnya bangunan serta infrastruktur di sekitar. (Knu)

#Lebanon #Ledakan Lebanon #Bambang Soesatyo #MPR RI
Bagikan
Bagikan