INDONESIA punya potensi luar biasa untuk menjadi pusat fesyen muslim dunia. Potensi pertama tentu saja terletak pada keanekaragaman desainnya. Indonesia kaya akan ciri khas budaya, yaitu wastra Indonesia (batik, tenun, bordir). Potensi kedua yakni adanya fondasi industri fesyen yang luas dan bervariasi, seperti industri garmen, tesktil, sepatu, dan aksesoris yang sangat beragam.
“Industri fesyen muslim Indonesia adalah kisah keterbukaan, kreativitas, kewirausahaan hidup berdampingan dengan gaya hidup, perdagangan dan agama. Desainer milenial dan UKM lokal berhasil menarik inspirasi dari keragaman warisan Indonesia yang kaya untuk menciptakan produk dengan karakternya sendiri,” urai Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Indonesia.
Baca juga:
“Sebenarnya para desainer sudah siap sejak lama untuk menjadi pusat fesyen dunia. Semoga dengan adanya Jakarta Muslim Fashion Week yang dimulai tahun 2022 ini akan tercapai cita-cita Indonesia sebagai pusat fesyen muslim Indonesia. Apalagi sekarang sudah semakin banyak desainer busana muslim dengan style yang beragam serta didukung industri tekstil yang semakin canggih perkembangannya,” demikian harapan Irna Mutiara, desainer Irna La Perle.
“Popularitas fesyen muslim modern di Indonesia yang naik membuat permintaan pasar domestik meningkat. Sehingga muncullah kesempatan baru untuk industri bisnis fesyen muslim, terutama untuk para desainer muda. Saya yakin kita bisa membangun ekosistem yang kuat untuk industri fesyen muslim, lokal maupun global. Potensi Indonesia untuk mendominasi pasar fesyen muslim global sangat besar," ujar Arsjad Rasjid Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Baca juga:

Lebih lanjut Arsjad menuturkan jika Indonesia bisa menjadi salah satu pemain penting di pasar global apabila seluruh pihak bekerja sama. "Fesyen tanah air bisa makin terdepan di panggung fesyen dunia apabila industri, akademisi, desainer, pemerintah, dan semua asosiasi bersatu,” jelas Arsjad. Sembari mempersiapkan untuk masa depan sebagai pusat fesyen Muslim Dunia, Hanni Haerani, M.M Principal Islamic Fashion Institute menyebutkan pelaku fesyen tanah air bisa terus fokus pada pengembangan industri fesyen lokal. “Pasar di Indonesia sendiri sangat luas. Jadi enggak perlu terlalu ngoyo ekspor karena dari dalam saja sudah kuat,” tukasnya. (Avia)
Baca juga: