Otomotif

Indonesia Punya Potensi Besar Mengembangkan Mobil Listrik

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 04 November 2021
Indonesia Punya Potensi Besar Mengembangkan Mobil Listrik
Sudah saatnya Indonesia mempersiapkan masa depan. (Foto: Pexels/Jack S)

INDONESIA dinilai memiliki potensi pangsa pasar tinggi kendaraan listrik. Komponen utama tenaga penggerak kendaraan listrik adalah baterai, di mana Indonesia memiliki cadangan bahan baku baterai terbesar di dunia.

“Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia. Itu menjadikan kita punya modal besar menghadapi masa depan, kita akan menggunakan kendaraan bermotor listrik,” kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad, di sela pameran bertajuk 1st Indonesia E-Vehicle (IEV) Expo 2021 dibuka di Unionsquare Cihampelas Walk, Jalan Cihampelas, Kota Bandung.

Baca Juga:

ITS dan ITB Daftarkan Paten Mobil Listrik SUV dan City Car

mobil
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja saat menghadiri pameran '1st Indonesia E-Vehicle (IEV) Expo 2021', Unionsquare Cihampelas Walk Jalan Cihampelas, Kota Bandung. (Foto: Biro Adpim Jabar)

Karena itu, lanjut Kukuh, BSN bersama Pemda Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar pameran kendaraan listrik pertama di Indonesia. Pameran ini digelar dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang kendaraan listrik bertenaga baterai sebagai alternatif kendaraan konvensional berbahan bakar fosil.

“Tujuan pameran ini memberikan edukasi dan wawasan kepada masyarakat bahwa listrik adalah masa depan kita,” jelas Kukuh di lokasi pameran.

IEV Expo 2021 berlangsung hingga Kamis 4 November 2021. Selain pameran, acara ini juga diisi dengan bedah kendaraan listrik, demo swap baterai, dan talkshow disiarkan melalui media massa dan media sosial, guna menjangkau masyarakat yang tidak bisa datang karena pembatasan jumlah pengunjung di masa pandemi.

Beberapa industri kendaraan listrik, turut ambil bagian dalam IEV Expo yaitu PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, PT Volta Indonesia Semesta (Volta), PT Wika Industri Manufaktur (Gesits), PT Triangle Motorindo (Viar), PT TUV Rheinland Indonesia, dan Bank Syariah Indonesia, PT Andalan Auto Prima (Hyundai Andalan Leuwipanjang), dan PT Juara Bike (Selis).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengapresiasi pameran kendaraan listrik pertama ini yang di dalamnya ada keterlibatan Dinas Perhubungan Jabar.

Baca Juga:

Mobil Listrik Taycan Mendadak Kehilangan Daya

mobil
Indonesia memiliki nikel dalam jumlah banyak. (Foto: Pexels/Ed Harvey)

Ia mengungkapkan, pameran ini menjadi upaya pemerintah dalam memperkenalkan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar berbasis energi fosil.

Setiawan memandang penting hal ini mengingat ketersediaan energi fosil yang semakin berkurang, juga dampak negatifnya terhadap pencemaran lingkungan.

“Pameran ini yang pertama di Indonesia, adalah upaya untuk membuat familiar bahwa kita mempunyai produk bahan bakar lain yang tidak menggunakan energi fosil, di antaranya adalah yang melalui energi listrik,” jelas Setiawan.

“Memang energi fosil tentu saja akan terus berkurang, tapi di sisi lain energi fosil ini pun mempunyai dampak pencemaran terhadap lingkungan,” tuturnya.

Setiawan memaparkan, dalam mendukung bauran energi nasional Jabar punya target berkontribusi sebesar 10 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 20 persen pada 2030. Pada 2050 akan ditingkatkan lagi menjadi 28-30 persen.

Baca Juga:

Tiongkok Batasi Listrik, Apple dan Tesla 'Panik'

mobil
Perlunya edukasi untuk memahami kendaran elektrik/listrik. (Foto: Pexels/Kindel Media)

Sebagai implementasi, sejak 2021 Pemda Provinsi Jabar mulai menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas Gubernur, Wakil Gubernur, beserta pengawal. Gubernur Ridwan Kamil beberapa kali mempromosikannya di media sosial.

Tantangan selanjutnya adalah ketersediaan baterai listrik dan pos pengisian baterai listrik, yang dijawab dengan groundbreaking pabrik baterai listrik HKML Battery Indonesia di Proyek Karawang New Industrial City, Kabupaten Karawang oleh Presiden Joko Widodo September 2021.

“Saat ini Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur dan para pengawal pribadinya (walpri) sudah menggunakan mobil listrik, dan terbukti kalau kita hitung antara bahan bakar dan penggunaan pengeluaran biaya lainnya itu lebih efisien. Tinggal sekarang bagaimana kita memperbanyak sistem pengisian bahan bakarnya, dalam hal ini baterai, dan alhamdulillah Jabar sudah groundbreaking pabrik baterai di Karawang. Jadi mudah-mudahan semua akan tercapai dengan baik,” sebut Setiawan. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Belasan Juta Kendaraan Listrik Siap Ramaikan Jalan di Indonesia

#Otomotif
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan