PERAYAAN nasional Tahun Baru Imlek 2021 di masa pandemi diselenggarakan secara virtual, Sabtu (20/2). Perayaan itu dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam acara tersebut, Presiden mengenakan pakaian tradisional changshan merah. Saat mengawali sambutannya pada perayaan yang mengangkat tema Untukmu Negeri, Kami Berbakti dan Peduli, Presiden menyampaikan ucapan selamat bagi seluruh masyarakat Tionghoa. “Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2572. Xin Nian Kuai Le, Gong Xi Fa Cai. Selamat berbahagia dan sejahtera,” ucapnya.
BACA JUGA:
Cucu Gus Dur Sejukkan Imlek Nasional 2021 dengan Lagu 'Ibu Pertiwi'
Selain itu, acara Imlek Nasional 2021 juga dimeriahkan penyanyi Helena yang membawakan lagu Indonesia Pasti Bisa. Dengan mengenakan gaun merah indah, Helena tampil memukau yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Lagu Indonesia Pasti Bisa merupakan ciptaan musisi Ari Lasso dan Bobby Febian. Lagu tersebut diciptakan di tengah pandemi COVID-19. Lirik tegas yang sarat akan pesan optimisme terkandung dalam setiap bait lagu ini.

Seperti penggalan lirik, 'Kita sanggup menghadapinya, apa pun yang terjadi kita hadapi, kita bisa (pasti bisa) bersama-sama, Indonesia pasti bisa', merupakan seruan untuk tidak menyerah dan hadapi bersama apa pun rintangan yang menghalangi.
Penyanyi bernama lengkap Helena Andrian ialah finalis dari ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi Indonesia. Dalam karier bermusiknya, Helena telah merilis satu album pada 2011.

Sebelum Helena tampil, acara dibuka Aurora Maica Madhura yang menyanyikan lagu Ibu Pertiwi karya Ismail Marzuki. Aurora merupakan cucu dari almarhum Abdurahman Wahid alias Gus Dur yang merupakan mantan presiden Republik Indonesia.
Penampilan memukau dari Aurora Maica dilanjutkan pembacaan puisi oleh Inaya Wahid bertajuk Imlek dan Indonesia. Dalam puisinya, Inaya menceritakan sosok sang Ayah, Gus Dur, yang memberikan kembali identitas warga Tionghoa di Indonesia. "Semakin berbeda kita, semakin terlihat titik-titik persamaannya, semakin berbeda kita, semakin terlihat Indonesia," tutup Inaya Wahid dalam akhir sajaknya.(far)