MerahPutih.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersiapkan "jalan tol" agar pelaku usaha, khususnya perempuan, dapat menembus pasar internasional sehingga mendorong Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai visi untuk menjadi negara maju pada 2045. Untuk itu, diperlukan dukungan pelaku usaha yang memiliki talenta dan kreativitas.
"Oleh karena itu, pemerintah mendukung penuh IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) dengan mempersiapkan jalan tol agar pelaku usaha IWAPI semakin mudah menembus pasar internasional," jelas Zulhas.
Baca Juga:
Pelaku Usaha Disebut Bantu Pemerintah Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
Lebih lanjut, politikus PAN ini mengungkapkan, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Namun, Indonesia harus tetap bersyukur. Dalam situasi tersebut, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,44 persen pada kuartal kedua 2022. Selain itu, Indonesia juga mengalami surplus sebesar USD 34,92 miliar pada Januari-Agustus 2022.
"Ini harus kita syukuri, artinya peluang itu ada dan peluang itu harus dimanfaatkan," ucapnya.
Ia juga mengatakan, pemerintah telah mengesahkan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada 30 Agustus 2022, sehingga kegiatan perdagangan negara ASEAN dengan lima negara mitra tidak ada hambatan tarif. "Diharapkan perjanjian ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia, khususnya seluruh anggota IWAPI dan AWEN," tuturnya.
Baca Juga:
Tinjau Pasar Cik Puan Pekanbaru, Menteri Zulhas Sebut Harga Bahan Pokok Stabil
Selain itu, lanjutnya, Kemendag telah membuka pasar baru. Salah satunya, melalui persetujuan kemitraan ekonomi Komprehensif dengan Uni Emirat Arab (UEA). Dari negara tersebut, produk Indonesia dapat menembus pasar baru yang lebih besar seperti India, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur tanpa tarif.
"Jadi produk-produk usaha kecil, dan menengah (UKM) dapat menembus pasar kawasan tersebut melalui UEA dengan tarif nol," imbuhnya. (Asp)
Baca Juga:
Ratusan PKL Solo Zoo Tolak Relokasi ke Pasar Tradisional