Indonesia-Kanada Komitmen Wujudkan Optimalisasi G20 di Tengah Situasi Sulit

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 11 April 2022
Indonesia-Kanada Komitmen Wujudkan Optimalisasi G20 di Tengah Situasi Sulit
Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly. (Foto: Tangkapan Layar)

MerahPutih.com - Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly sedang melakukan kunjungan ke Indonesia dan Vietnam hingga 14 April.

Ia menyampaikan dukungan negaranya atas Presidensi G20 Indonesia saat rombongannya melakukan kunjungan kehormatan dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/4).

Baca Juga:

Kereta Cepat Diuji Coba November saat Perhelatan G20

Dukungan Kanada tersebut, antara lain disampaikan lewat komitmen untuk terus melakukan komunikasi terbuka dengan Indonesia dalam rangka persiapan terbaik G20 dalam menghadapi situasi sulit yang tengah terjadi saat ini.

"Di dalam pertemuan tadi Menteri Luar Negeri Kanada kembali menyampaikan dukungan Kanada terhadap Presidensi G20 Indonesia," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Senin (11/4).

Retno menambahkan bahwa komitmen dan komunikasi terbuka mewujudkan optimalisasi G20 di tengah situasi sulit juga datang dari seluruh negara anggota forum kerja sama multilateral tersebut.

"Oleh karena itu, kita ingin bahwa dukungan-dukungan itu kita wujudkan, kita kerja samakan sehingga sekali lagi agar G20 dapat bekerja secara maksimal di tengah situasi yang sulit ini," katanya.

Selain dukungan terkait G20, Presiden Jokowi dan Menlu Kanada membahas kerja sama ekonomi kedua negara, mengingat Kanada merupakan salah satu mitra perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia di kawasan Amerika Utara.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya upaya memperkuat hubungan kerja sama ekonomi kedua negara, salah satunya dengan mengintensifkan negosiasi "Comprehensive Economic Partnership Agreement" (CEPA) yang perundingan putaran pertamanya telah diselesaikan pada Maret 2022.

"Bapak Presiden menyatakan perlu untuk dipercepat negosiasinya. Selain itu dibahas mengenai kerja sama untuk isu 'clean energy', infrastruktur, dan lain-lainnya. Terdapat ketertarikan dari investor Kanada untuk terus berinvestasi di Indonesia," kata Retno.

Sebagai informasi, Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan perundingan pertama Indonesia-"Canada Economic Comprehensive Partnership Agreement" (ICA-CEPA) di Bandung pada 14-19 Maret 2022.

Nilai perdagangan Indonesia dan Kanada naik 30 persen menjadi USD 3,12 miliar Rp 44,8 triliun pada 2021. Guna menguatkan perdagangan bilateral lebih lanjut, kedua negara sudah memulai babak pertama negosiasi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) bulan lalu.

"Kami sepakat untuk mengintensifkan negosiasi agar diselesaikan dalam jangka waktu yang jelas,” kata Retno.

Dalam bidang investasi, tercatat peningkatan tipis sebesar empat persen pada 2021. Kanada sudah berinvestasi di sejumlah proyek infrastruktur, termasuk pembangunan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Pelabuhan Gresik yang akan beroperasi tahun depan.

Untuk melanjutkan sinergi tersebut, kata Retno, kerja sama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dalam energi terbarukan dan infrastruktur hijau sangat diharapkan.

Dia menegaskan dukungan Indonesia terhadap pembahasan prospektif antara PT Timah dan Canada Rare Earth Corporation untuk membentuk usaha patungan (joint venture).

Sementara di bidang transisi energi, kedua negara berkomitmen untuk mempercepat transisi energi menuju emisi nol bersih. Indonesia dan Kanada setuju untuk mendukung kerja sama transisi ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk teknologi sel bahan bakar hidrogen.

Selain itu, pengembangan strategi hidrogen hijau, dan potensi kerja sama antara Carbon Engineering Limited dan PT Pertamina terkait penangkapan penggunaan dan penyimpanan karbon (CCUS).

Menlu Joly menegaskan, komitmennya untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara dalam berbagai aspek.

"Bagi Kanada, Indonesia adalah mitra utama dalam kerja sama ekonomi di wilayah ASEAN. Kami sepakat untuk menggali inisiasi guna memperkuat hubungan kedua negara, terutama untuk pemulihan pascapandemi," katanya. (Knu)

Baca Juga:

Maudy Ayunda Beberkan 3 Isu Relevan dengan Anak Muda di G20

#G20 #KTT G20 #Kanada #Indonesia #Pemulihan Ekonomi
Bagikan
Bagikan