MerahPutih.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2022 akan dapat menjadi bekal yang cukup kuat untuk menghadapi potensi resesi global di tahun 2023.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2022 mencatatkan kinerja impresif dengan mampu tumbuh sebesar 5,72 persen (yoy) atau 1,81 persen (qtq) melanjutkan tren pertumbuhan yang solid sejak awal tahun 2022.
Dengan ditopang oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat, kinerja ekonomi Indonesia masih tetap terjaga.
Baca Juga:
Hadapi Resesi dengan Finansial Sehat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia juga mengalami deflasi di bulan terakhir sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi berkualitas.
Selain itu, reformasi struktural yang dilakukan melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja juga terus dilanjutkan.
"Berbagai upaya ini diharapkan bisa menjadi langkah kita untuk menghindari resesi global di tahun 2023," paparnya.
Baca Juga:
Ancaman Resesi Global, Airlangga Ungkap Sejumlah Langkah Kesiapan Indonesia
Berdasarkan hasil survei lembaga Internasional baik OECD, IMF, EDB, dan World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4,8-5,1 persen.
"Artinya beberapa lembaga juga sepakat dengan Indonesia bahwa Indonesia bisa menjadi the bright spot in the dark, jadi masih bisa keluar dari resesi di tahun depan,” ungkap Airlangga optimistis. (Asp)
Baca Juga:
Ancaman Resesi, DPD Ajak Kepala Daerah Fokus Perkuat UMKM dan Belanja Lokal