Teknologi
Indonesia Jadi Rumah Bagi Basis Pengguna Kripto
INDONESIA merupakan pasar industri kripto yang berkembang pesat. Menurut laporan resmi dari BitMex, transaksi kripto di Indonesia melonjak menjadi Rp 859 triliun (USD 59,8 miliar) pada 2021. Padahal sebelumnya, di 2020 hanya sebesar Rp 60 triliun (USD 4,2 miliar).
"Kami berharap survei kami dapat membantu komunitas kripto di Indonesia untuk menambah wawasan terkait masa depan industri ini dan untuk menemukan peluang baru," ujar CEO BitMex, Alexander Höptner dalam keterangan resminya.
Baca Juga:
Laporan tersebut mencatat bahwa ragam konsep seperti play-to-earn telah mengambil alih dunia. Dengan kualitas gameplay yang akan meningkat, adopsi dapat tumbuh secara eksponensial pada 2022.
BitMEX menegaskan, dalam beberapa tahun ke depan akan sangat memungkinkan bagi jutaan pengguna untuk menemukan kripto melalui game, mengingat satu dari setiap dua game developer ingin beralih ke blockchain dan NFT.
Koin yang mendukung konsep play-to-earn mungkin akan lebih berkembang daripada koin lain karena kesuksesannya didorong oleh perubahan nyata pada perilaku konsumen. Di sisi lain, platform blockchain publik, Solana juga merupakan salah satu perkembangan yang patut diamati karena diprediksi akan segera mengurangi dominasi Ethereum.
Baca Juga:
Meskipun telah meningkat lebih dari 11.400 persen pada 2021, proyek ini masih memiliki ruang untuk terus berkembang berkat keunggulannya yang cenderung membuat proses transaksi menjadi lebih cepat dan lebih murah, dibandingkan dengan proyek-proyek terkemuka lainnya. Adapun, jutaan crypto-curious yang ingin mencari eksposur lebih dari Bitcoin dan Ethereum diprediksi akan mengkatalisasi pertumbuhan Solana.
Perubahan signifikan lainnya yang menonjol dari survei BitMEX, meliputi hilangnya kesenjangan gender di antara pengadopsi kripto, dengan lebih banyak perempuan dari sebelumnya yang akan terjun ke ranah kripto pada 2022. Lalu, ada pula lonjakan permintaan untuk produk tabungan kripto dengan tingkat pengembalian tinggi, serta pemecahan rekor akuisisi karena perusahaan kripto ingin mengakuisisi perusahaan TradFi.
"Perlu diperhatikan bahwa untuk saat ini laporan BitMEX bertujuan untuk mensurvei berkembangan industri kripto dan blockchain pada tahun 2022 dan seterusnya. Besar kemungkinan akan adanya perkembangan tak terduga pada industri ini yang tidak hanya mengejutkan publik tetapi juga para pengamat," tukas Höptner. (avia)
Baca Juga: