Indonesia dan Malaysia Menyuplai 87 Persen Produksi Minyak Sawit Global Pekerja mengumpulkan kelapa sawit di Desa Mulieng Manyang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh. ANTARA/Rahmad

MerahPutih.com - Industri minyak kelapa sawit diklaim bakal jadi penting dari kedaulatan ekonomi Indonesia sebagai sumber bahan bakar terbarukan atau biodiesel. Saat ini, sawit merupakan komoditas strategis Indonesia yang memiliki peranan penting dari seluruh minyak nabati yang ada di dunia.

"Sawit digunakan sebagai bahan dasar pada industri makanan, minyak goreng, kosmetik, produk kecantikan dan perawatan pribadi, produk rumah tangga, serta bahan bakar terbarukan," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Jakarta, Minggu (24/7).

Baca Juga:

Minyak Sawit Jadi Solusi bagi Krisis Pangan dan Energi Dunia

Data Food and Agriculture Organization (FAO), permintaan akan minyak nabati akan terus meningkat mencapai 308 juta ton pada 2050. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan populasi dunia yang diprediksi akan mencapai 9,5 miliar pada 2050.

Menurutnya, dengan menigkatnya permintaan, maka produksi minyak nabati akan ikut meningkat. Sehingga, terjadi peningkatan ekspansi lahan perkebunan baru. Minyak sawit diharapkan mampu menjawab peningkatan permintaan tersebut.

"Hal ini dimungkinkan karena produktivitas sawit yang tinggi yaitu empat ton per hektar, lebih tinggi empat sampai sepuluh kali lipat dibandingkan produktivitas kedelai, bunga matahari, dan rapeseed. Sehingga, mengonsumsi minyak sawit membantu meminimalisir ekspansi pembukaan lahan perkebunan," ujarnya

Pada 2021, total produksi minyak sawit global sebesar 75,5 juta ton dengan tren yang naik dari tahun ke tahun. Indonesia adalah negara produsen minyak kelapa sawit terbesar dengan pangsa produksi sebesar 60 persen. Sepanjang 2021, produksi Indonesia adalah 46,9 juta ton dan Malaysia sebesar 18,7 juta ton.

Bersama Malaysia, Indonesia menyuplai 87 persen dari produksi minyak sawit global, sekaligus merupakan eksportir terbesar di pasar dunia.

Hilirisasi komoditas unggulan, seperti turunan produk crude palm oil (CPO), berhasil mendorong performa ekspor Indonesia. Hal tersebut tercermin dari ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang sepanjang 2021 mencapai USD 32,83 miliar atau meningkat sebesar 58,48 persen (YoY).

"Kemendag terus mendorong hilirisasi produk primer menjadi ekspor berorientasi produk olahan atau turunan. Hal ini sudah terjadi khususnya pada sektor minyak sawit. Selama kurun waktu dua tahun terakhir di masa pandemi, struktur volume ekspor CPOdidominasi oleh olahan CPO, dengan kontribusi pada 2021 mencapai 75 persen dari total ekspor minyak sawit Indonesia," terang Wamendag.

Pada 2021, volume ekspor olahan CPO naik 13 persen, oleokimia naik 0,7 persen, dan biodiesel naik 0,4 persen, sementara volume ekspor produk hulu seperti CPO turun 13,1 persen (YoY).

"Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memberi perhatian lebih terhadap hilirisasi produk turunan sawit," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Pungutan Ekspor Sawit dan Turunannya Gratis Sampai Akhir Agustus 2022

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Piala Dunia U-20 Terancam Batal, Begini Respons Gibran
Indonesia
Piala Dunia U-20 Terancam Batal, Begini Respons Gibran

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku hanya bisa pasrah menunggu keputusan dari FIFA dan PSSI.

Jelang KTT G20 Pintu Masuk ke Bali Dipasang CCTV dan Pemindai Wajah
Indonesia
Jelang KTT G20 Pintu Masuk ke Bali Dipasang CCTV dan Pemindai Wajah

Polri akan menempatkan personel di tiap titik perbatasan baik di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Aset Tanah Ribuan Hektar Milik Surya Darmadi Kembali Disita Kejaksaan Agung
Indonesia
Aset Tanah Ribuan Hektar Milik Surya Darmadi Kembali Disita Kejaksaan Agung

Satu per satu aset tersangka kasus dugaan korupsi, Surya Darmadi kembali disita. Kali ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset bos PT DPG itu di Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Barat (Kalbar).

Dipasangkan dengan Prabowo, Ganjar Realistis Berposisi Cawapres
Indonesia
Dipasangkan dengan Prabowo, Ganjar Realistis Berposisi Cawapres

Arifki Chaniago menyatakan, sinyal duet Prabowo-Ganjar bukan isu baru.

Pandemi COVID-19 dan Legalisasi Bikin Konsumsi Ganja Naik
Dunia
Pandemi COVID-19 dan Legalisasi Bikin Konsumsi Ganja Naik

Proporsi orang dengan gangguan jiwa dan kasus bunuh diri yang dikaitkan dengan penggunaan ganja telah meningkat.

Sekjen PBB Minta Indonesia Ambil Langkah Strategis Atasi Dampak Perubahan Iklim
Indonesia
Sekjen PBB Minta Indonesia Ambil Langkah Strategis Atasi Dampak Perubahan Iklim

Antonio Guterres memberikan penuh dan bersedia menyuarakan kepentingan Presidensi G20 Indonesia, untuk keberhasilan penyelenggaraan KTT di Bali.

Gibran Kandangkan Mobil Dinas ASN Solo
Indonesia
Gibran Kandangkan Mobil Dinas ASN Solo

"Kita ikuti SE (Surat Edaran) Gubernur Jateng untuk tidak menggunakan mobil dinas selama periode libur Lebaran 2023," kata Gibran di Balai Kota, Senin (17/4).

Ruhut Sebut Politik Identitas Jadi Modal Anies Maju Capres 2024
Indonesia
Ruhut Sebut Politik Identitas Jadi Modal Anies Maju Capres 2024

Politik identitas disebut menjadi modal kuat Anies Baswedan untuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

[HOAKS atau FAKTA]: Lukas Enembe Terancam Dibunuh dengan Cara Diracun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Lukas Enembe Terancam Dibunuh dengan Cara Diracun

Beredar di media sosial Facebook sebuah unggahan yang berisi narasi mengenai rencana pembunuhan Gubernur Papua nonaktif yang juga tersangka korupsi Lukas Enembe.

AKBP Pujiyarto Dituduh Tak Prafesional dalam Kasus Ferdy Sambo
Indonesia
AKBP Pujiyarto Dituduh Tak Prafesional dalam Kasus Ferdy Sambo

Mantan Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, AKBP Pujiyarto menjalani sidang kode etik terkait kasus Irjen Ferdy Sambo.