Barista juga Punya Olimpiade

Stella MarisStella Maris - Sabtu, 08 April 2017
Barista juga Punya Olimpiade
Indonesia Coffee Event 2017

Indonesia Coffee Event (ICE) merupakan sebuah event kompetisi bergengsi bak olimpiade untuk para barista Indonesia. Setiap kontestan akan berkompetisi memperebutkan juara nasional untuk dibawa kepada kompetisi skala dunia, yaitu World Coffee Event (WCE).

Tahun ini, dengan membawa moto “Best for the World”, Barista Guild Indonesia (BGI) selaku penyelenggara berharap profesi barista khususnya di Indonesia ke depannya tidak lagi diremehkan atau sekadar dipandang sebelah mata. Pihak penyelenggara menargetkan perwakilan Indonesia tahun ini akan lebih baik dan bisa tembus peringkat sepuluh besar di WCE 2017.

Rangkaian kompetisi dalam acara inipun berguna untuk perkembangan industri kopi Tanah Air. Hal ini diakui oleh Cindy Herlin Marta, sekretaris BGI yang sekaligus menjabat sebagai ketua event ICE 2017.

Kontestan Indonesia Brewers Cup (IBrC)
Kontestan Indonesia Brewers Cup (IBrC) - MP/Irene Gianov

Terdapat empat cabang kompetisi yang dipertandingkan dalam ICE 2017 yakni Indonesia Barista Championship (IBC), Indonesia Brewers Cup (IBrC), Indonesia Latte Art Championship (ILAC) dan Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC). Dewan juri yang bertugas dalam acara ini sudah melewati proses ujian sertifikasi sebelumnya. Penyelenggara juga menghadirkan juri berkelas dunia yang sudah berpengalaman pada WCE.

Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC)
Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC) - MP/Irene Gianov

Sebelum finalnya yang dilangsungkan pada tanggal 5–8 April 2017 di "Food & Hotel Indonesia 2017", babak penyisihan telah dilaksanakan pada dua wilayah besar Indonesia. Wilayah Timur berlangsung di Sanur, Bali dan wilayah Barat di Kuningan City, Jakarta.

Pada akhir babak ini tercetuslah 24 nama barista terbaik nasional dari kedua wilayah yang kembali bertanding untuk menjadi perwakilan Indonesia di WCE 2017. Meskipun didominasi oleh peserta barista pria, namun tidak sedikit juga barista perempuan yang turun dalam kompetisi ini.

Partisipan yang berkompetisi juga beragam, tidak semuanya membawa nama coffee shop tempat mereka bekerja—ada yang hadir sebagai kontestan independen. Albert Gustavo, salah satu peserta independen IBrC yang perdana mengikuti kompetisi kopi, mengaku partisipasinya dalam ICE 2017 awalnya hanyalah bentuk keisengan semata. Namun, hal itu secara tidak langsung juga dapat mengecek sejauh mana kemampuannya tentang kopi.

Indonesia Barista Championship Semi Finalists
Indonesia Barista Championship (IBC) Semi Finalis - Foto: Sendy

Acara Final ICE 2017 di Food & Hotel Indonesia 2017 ini berlangsung selama 4 hari dan terbagi menjadi 3 babak utama, yaitu 2 hari pertama untuk penyisihan, semifinal, dan final. Pembagian babak kompetisi tersebut berlaku untuk semua cabang, namun jumlah juri dan cara penilaian tentunya berbeda.

Menurut salah satu juri yang bertugas, Vito Adi, untuk cabang IBC jumlah juri yang bertugas ada 6 dan setiap kontestan diwajibkan membuat 4 minuman espresso, 4 milk-based coffee dan 4 signature drink untuk dinilai. Sedangkan untuk ILAC, kontestan wajib menyerahkan 2 cup dengan latte art yang sama seperti gambar yang ditampilkan ke-4 dewan juri.

Kontestan IBrC membuat 3 minuman kopi dengan metode manual untuk disajikan kepada total 4 dewan juri. Sementara itu, cabang ICTC tidak membutuhkan juri. Kontestan hanya harus memilih 1 kopi berbeda dari 3 cup yang tersaji sebanyak 8 kali.

SElain artikel ini Anda juga bisa baca Padang Tak Sekadar Rendang

#Kopi #Kompetisi #Olimpiade
Bagikan
Ditulis Oleh

Stella Maris

steel yourself & soldier on
Bagikan