Indonesia Aman untuk Investasi di Tahun Politik, Pesan Luhut kepada Dunia

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 19 April 2018
Indonesia Aman untuk Investasi di Tahun Politik, Pesan Luhut kepada Dunia
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (MP/Noer Ardiansjah)

MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia memberikan pesan kepada dunia internasional kondisi politik tanah air stabil dan aman untuk berinvestasi, meskipun tahun 2018 dan 2019 ini akan menjadi tahun politik.

"Kondisi politik di Indonesia stabil dalam menghadapi tahun politik dan aman untuk berinvestasi," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, saat menghadiri rangkaian kegiatan Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat (AS), dikutip dari rilis yang diterima Kamis (19/4).

Bandara mandalika
Grand Design KEK Mandalika yang menjadi incaran investor negara asing. ( Foto: lomboktengahkab.go.id)

Luhut hadir dalam ajang internasional itu kemarin, didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Acara ini menjadi ajang untuk mempromosikan potensi investasi di Indonesia kepada AS dan negara lainnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut menekankan masyarakat Indonesia terutama anak muda merupakan pasar bagi AS dan negara maju lainnya untuk berinvestasi di Indonesia. Keyakinan itu didasari atas jumlah pengguna telepon pintar yang mencapai 150 juta di mana 80 juta di antaranya merupakan pengguna aktif internet.

Menurut Luhut, fakta ini memberikan kesempatan kepada investor Amerika untuk mengembangkan bisnisnya di berbagai bidang termasuk pengembangan teknologi di Tanah Air. Ditambah lagi Indonesia akan mengembangkan teknologi yang disebut revolusi teknologi 4.0 yang digagas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

ekspor impor
Aktivitas ekspor impor di pelabuhan. Foto: Antara

Namun, Luhut menjelaskan pemerintah Indonesia kini memberikan syarat untuk menggunakan material lokal untuk memberikan akses kepada sumber daya dan berkembangnya pengusaha lokal, terutama bagi industri berat. Contohnya, pengembangan baterai lithium di Halmahera Utara, Maluku Utara dan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Dengan mempunyai tenaga kerja yang andal, maka kami bisa banyak menghasilkan produk lokal sehingga bisa mengurangi barang impor," tandas eks Menko Polhukam itu, dilansir Antara.

AS Respons Positif

Tawaran Menko Luhut ini langsung mendapat respons positif dari negara Presiden Donald Trump itu. Dari Jakarta, Indonesia dan AS telah menyepakati kerja sama peningkatan perdagangan dan investasi dengan asas sama-sama saling menguntungkan, yang diteken Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr.

Mendag Enggar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Foto: Antara

Keduanya menekankan kunci untuk meningkatkan kerja sama ekonomi AS-Indonesia adalah perdagangan yang adil, bebas dan saling menguntungkan. "Untuk investasi, ada dua kata kunci, yaitu keterbukaan dan kompetitif. Kami sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi," kata Enggartiasto, usai pertemuan kemarin.

Enggartiasto juga menyampaikan keinginan supaya Indonesia tidak dimasukkan dalam daftar 16 negara yang menyumbang defisit perdagangan terhadap AS. Kini Indonesia masih masuk dalam daftar yang disusun Presiden AS Donald Trump merujuk data 2016 dan 2017 lalu.

"Kami sudah menyampaikan permintaan supaya kita tidak masuk dalam 16 negara tersebut. Jangan dilihat peta pada 2017 saja, tapi juga perkembangan pada 2018. Salah satu maskapai Indonesia juga telah menandatangani nota kesepahaman pembelian pesawat Boeing, dan masih banyak yang lain," ujar Mendag.

Beberapa komoditas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat yang mengalami peningkatan ekspor pada Maret 2018 dibanding Februari antara lain adalah alas kaki yang naik sebesar 46,07 persen, barang rajutan 26,29 persen, serta besi baja yang naik dari 2,13 juta dolar AS menjadi 35,3 juta dolar AS.

Dubes AS Donovan
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. Foto: Dok Kedubes AS

Dalam kesempatan yang sama, Donovan mengatakan pembicaraan yang dilakukan dengan Enggartiasto memberikan pandangan positif. Peluang Indonesia keluar dalam daftar hitam 16 negara yang menyumbang defisit perdagangan terhadap AS juga terbuka lebar.

Donovan memastikan kedua negara sepakat untuk bisa meningkatkan perdagangan dan investasi secara keseluruhan. "Kami sepakat, tiga kata kunci untuk perdagangan itu. Tapi kami juga meminta keterbukaan dan kompetitif untuk investasi," tandas Dubes AS itu.

Amerika merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia. Tercatat total ekspor Indonesia pada Januari-Maret 2018 ke Negeri Paman Sam tersebut mencapai 4,42 miliar dolar AS, sementara impor sebesar 2,13 miliar dolar AS. Indonesia mengantongi surplus senillai 2,28 miliar dolar AS selama periode yang sama. (*)

#Tahun Politik #Investasi Asing
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan