MerahPutih.com - Negara-negara anggota ASEAN diminta untuk mendukung agenda Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Presidensi G20 Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Paling tidak ada tiga isu prioritas yang dibawa ke forum internasional ini yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi energi.
Baca Juga:
Indonesia Bawa Isu Kesetaraan Penyandang Disabilitas di G20
"Pentingnya peran teknologi digital dalam mengakselerasi pemulihan pasca pandemi COVID-19 tercermin dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang menggarisbawahi pentingnya transformasi digital yang inklusif," kata Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba saat forum The 2nd ASEAN Digital Ministers Meeting (ADGMIN-2) di Jakarta, Jumat (28/1).
Kementerian Kominfo menjadi pemimpin dalam Digital Economy Working Group (DEWG), menyoroti upaya bersama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menangani pandemi COVID-19 dan membangun ekosistem yang kuat terhadap tantangan dan krisis di masa depan.
Isu prioritas yang dibawa Indonesia dalam DEWG G20 adalah pemulihan dan konektivitas pascaCOVID-19; kecakapan dan literasi digital; dan arus data lintas batas negara.

Sektor digital mengalami perkembangan di ASEAN, terutama sepanjang pandemi virus corona karena negara anggota memanfaatkan teknologi digital untuk memulihkan perekonomian.
Ekosistem digital di kawasan ASEAN yang terus berkembang berperan penting dalam memulihkan ekonomi setelah pandemi, menjadi lebih tangguh dan menyeluruh. Kominfo menilai perlu ada pertukaran ide antarnegara ASEAN untuk terus memperkuat kerja sama regional di bidang digital, seperti yang dimuat di ASEAN Digital Masterplan 2025.
"Perlu diingat bahwa pemulihan pasca pandemi COVID-19 dan transformasi digital harus berjalan beriringan. Melalui penguatan kerja sama regional di bidang digital, ASEAN dapat merealisasikan peluangnya untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat," kata Mira.
Pemerintah, menurut Kominfo, siap untuk memperkuat kolaborasi dan kohesivitas kerja sama negara anggota ASEAN untuk mencapai pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif, resilen dan berkelanjutan.
"Transformasi digital harus inklusif agar manfaat positif dan produktif dari ruang digital dapat dirasakan oleh semua kelompok masyarakat tanpa terkecuali," kata Mira.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan melakukan amplifikasi isu transisi energi dan net zero emission melalui pelaksanaan B20 Indonesia Summit di Bali pada Oktober mendatang.
Indonesia telah berkomitmen mencapai net zero emission di 2060. Hal terpenting, di antara negara-negara ekonomi G20, Indonesia telah mempublikasikan peta jalan yang komprehensif dan cara untuk mencapainya.
"Tentu saja dengan pembiayaan iklim yang tepat dan nyata, Indonesia dapat mencapainya lebih awal," kata CEO PT Bakrie and Brother TBK, Anindya Bakrie. (Asp)
Baca Juga:
Kominfo Kerja Sama Lintas Sektor Bahas Tiga Isu Digital di DEWG G20