Tao Toba Nauli

Indahnya Puncak Pusuk Buhit, Tempat Lahirnya Suku Batak

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 12 Oktober 2018
Indahnya Puncak Pusuk Buhit, Tempat Lahirnya Suku Batak
Puncak Pusuk Buhit sangat populer di kalangan pencinta alam (Instagram/awanikhwan)

SAMOSIR memang menjadi salah satu Kabupaten terkenal di pinggir Danau Toba. Di sana banyak potensi alam yang dapat diulik. Salah satunya Pusuk Buhit, sebuah puncak di barat Danau Toba.

Pusuk Buhit sebenarnya adalah gunung berapi aktif di sekitar Danau Toba. Tingginya 1972 mdpl dengan dikelilingi beberapa kecamatan seperti Sianjur Mula-Mula, Harian Boho, dan Pangururan. Saat ini Pusuk Buhit menjadi destinasi wisata yang cukup populer.

Di sana berbagai aktivitas bisa dilakukan tapi yang paling populer adalah trekking. Kamu harus menempuhnya selama 5 jam. Memang terlihat cukup berat, namun setelah kamu sampai ke puncak gunung, rasa lelahmu dijamin akan segera hilang.

Puncak Pusuk Buhit menjadi tempat yang paling ideal untuk melihat secara keseluruhan Danau Toba. Bukan hanya itu saja, fenomena matahari terbit dan tenggelam di sana begitu sempurna untuk disaksikan.

Pusuk Buhit punya panorama yang indah (Instagram/priciliadharma)
Pusuk Buhit punya panorama yang indah (Instagram/priciliadharma)

Di balik keindahannya, Pusuk Buhit menyimpan sebuah cerita legenda. Dalam mitologi Suku Batak, Puncak Pusuk Buhit adalah asal muasal suku tersebut. Masyarakat Batak percaya kalau Pusuk Buhit merupakan tempat lahirnya raja mereka.

Kemudian sang raja membangun sebuah perkampungan di salah satu lembah bernama Sianjur Mula-mula. Desa inilah yang menjadi awal menyebarnya suku Batak ke berbagai daerah. Kamu juga bisa mempelajari legenda tersebut ke masyarakat setempat.

Tentunya harus belajar bahasa Batak terlebih dahulu karena banyak dari warga desa belum fasih menggunakan bahasa Indonesia. Tapi kalau tak ingin pusing biasanya pemandu wisata juga bisa menjadi penerjemah.

Terdapat dua jalur utama bagi yang ingin trekking. Pertama bisa memulainya dari Desa Huta Ginjang, kedua dari Desa Aek Rangat. Nah bagi pemula lebih baik pakai jalur pertama karena lebih mudah. Apalagi di jalur pertama ada banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi. (yani)

#Tao Toba Nauli
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan