IMS, Sindrom Pramenstruasi ala Pria

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 15 Januari 2018
IMS, Sindrom Pramenstruasi ala Pria

Pria juga bisa jadi sensitif kayak perempuan. (foto: pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEREMPUAN sering mengalami perubahan mood yang tajam, terutama saat menjelang menstruasi. Biasanya, perempuan jadi lebih sensistif, gampang kesal, hingga mudah marah. Kalau sudah begitu, perempuan lebih baik dijauhi.

Pre-menstrual syndrome atau PMS memang lekat banget sama perempuan. Sedikit saja sensitif, langsung deh cap 'lagi PMS' disematkan. Namun, bukan perempuan aja lo yang punya mood swing.

Pria juga bisa PMS!

Namanya irritable male syndrome atau IMS. Ada juga yang menyebutnya male depressive syndrome.

IMS adalah suatu keadaan saat pria merasa gugup, mudah gelisah dan tersinggung, lelah, dan depresi. Seperti hanlnya PMS, kondisi IMS amat dipegaruhi keadaan hormon pria.

Penurunan kadar testosteron pada pria diketahui menimbulkan gejala depresi dan mood yang buruk.

Beberapa perasaan sering muncul saat pria mengalami IMS, mirip dengan gejala PMS pada wanita, seperti marah, cemas, mudah marah, tersinggung, dan sensitif, merasa antisosial, serta depresif.

Jed Diamond, PhD, seorang psikoterapis, mengatakan saat seorang pria mengalami IMS, itu dapat terjadi dalam dua bentuk. Yang pertama ialah depresi parah hingga muncul keinginan bunuh diri. Bentuk yang kedua ialah menjadi agresif, pemarah, dan melakukan tindak kekerasan.

Selain gejala-gejala psikis, beberapa keluhan fisik juga muncul pada pria saat mengalami IMS, semisal kehilangan gairah seksual, nyeri punggung, sakit kepala, hingga gangguan fungsi seksual pria.

Selain akibat perubahan kadar hormon testosteron, IMS juga dapat dipicu tingkat stres yang tinggi dan penurunan kadar zat serotonin pada otak akibat pola makan atau diet yang salah.

Meskipun demikian, penurunan kadar hormon testosteron tidak hanya disebabkan stres dan perasaan tertekan. Hormon itu juga dapat turun sebesar 1% setiap tahun saat pria berusia 40 sampai 70 tahun. Penyakit, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, serta pemilihan diet yang salah juga menurunkan kadar testosteron.

Nah, ternyata bukan cuma perempuan yang bisa cepat marah, pria juga sama lo.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan