Imparsial: Kurang Tepat TNI Tangkap Pengungsi Rohingya yang ke Indonesia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 08 September 2017
Imparsial: Kurang Tepat TNI Tangkap Pengungsi Rohingya yang ke Indonesia

Pengungsi Rohingya berjalan melalui air setelah menyebrangi perbatasan menggunakan perahu di Sungai Naf, Teknaf, Bangladesh, Kamis (7/9). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Direktur Imparsial Al Araf menyarankan TNI sebaiknya tidak menahan etnis Rohingya yang datang ke Indonesia dalam rangka menyelamatkan diri.

Sebab, etnis minoritas di Myanmar tersebut merupakan korban dalam konteks kemanusiaan, menyusul intensnya kekerasan yang diterima mereka dalam dua pekan terakhir.

"Yang harus kita lihat adalah mereka sebagai pengungsi yang harus dilindungi oleh negara mana pun akibat dari proses kekerasan yang terjadi di sana," ujar Al Araf saat dihubungi merahputih.com di Jakarta, Jumat (8/9).

"Jadi, menurut saya, kurang pas kalau mereka harus ditangkap," sambung Al Araf.

Apalagi, kata dosen Paramadina ini, Presiden Joko Widodo telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan konflik di Rakhine, Myanmar.

"Dan peduli membangun sekolah di sana, dan sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kadispen TNI Angkatan Darat Brigjen (Pol) Alfret Deny menegaskan pihaknya akan melakukan penangkapan terhadap pengungsi etnis Rohingya yang berani masuk ke wilayah Indonesia secara ilegal.

”Kami akan tangkap (yang masuk secara ilegal). Mau dari Rohingya mau dari Malaysia, mau dari Thailand, atau Filipina,” kata Alfret di Gedung Kartika Media Center Dispenad, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).

Menurutnya, siapa pun warga asing yang masuk Indonesia akan ditindak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Biasanya, setelah dilakukan penangkapan, para imigran gelap itu akan diperiksa lebih lanjut.

Apalagi, komponen yang berada di kawasan perbatasan bukan hanya dari anggota TNI saja, melainkan ada dari Bea Cukai dan Imigrasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat mengalami pembantaian dan kekerasan dari pihak junta militer, puluhan ribu etnis Rohingya mengungsi dari Myanmar ke berbagai negara tetangga melalui jalur laut.

Selama ini, paling banyak etnis Rohingya itu mengungsi ke Bangladesh. Namun, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan mencari perlindungan ke negara-negara tetangga lain. (Pon)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Usai Salat Gaib, Massa Peduli Rohingya Minta Negara Islam Kirim Tentara Ke Myanmar

#Pengungsi Rohingya #TNI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Polisi dan TNI Patroli Skala Besar Keliling Gereja dan Objek Vital di Jakarta untuk Cegah Gangguan Keamanan Perayaan Natal/Tahun Baru 2026
Sebanyak 150 personel gabungan Polri dan TNI diterjunkan tiap hari dengan menyasar empat objek vital.
Dwi Astarini - Rabu, 24 Desember 2025
Polisi dan TNI Patroli Skala Besar Keliling Gereja dan Objek Vital di Jakarta untuk Cegah Gangguan Keamanan Perayaan Natal/Tahun Baru 2026
Indonesia
Viral Video Bantuan ke Sumatera Berupa Kotak Kosong, Begini Penjelasan TNI
Letkol Supriyanto menjelaskan secara detail spesifikasi kotak yang digunakan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 Desember 2025
Viral Video Bantuan ke Sumatera Berupa Kotak Kosong, Begini Penjelasan TNI
Indonesia
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Peristiwa ini meletus di area operasional PT Sultan Rafli Mandiri pada Minggu (14/12)
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Indonesia
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Akibat amuk massa tersebut, kendaraan operasional perusahaan mengalami kerusakan parah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Indonesia
Dankodiklat TNI Buka Tarkorna XV, GM FKPPI Luncurkan Transformasi Berbasis AI
Dankodiklat TNI membuka Tarkorna XV. Pada acara ini, GM FKPPI meluncurkan transformasi berbasis AI.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Dankodiklat TNI Buka Tarkorna XV, GM FKPPI Luncurkan Transformasi Berbasis AI
Indonesia
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
Kasus yang menewaskan Prada Lucky Namo ini melibatkan total 22 terdakwa yang dibagi dalam tiga Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 Desember 2025
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
Indonesia
TNI Diperintahkan Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Dalam Satu Pekan di Daerah Bencana
Pembangunan jembatan itu menggunakan berbagai material, mulai dari besi, batu, hingga kayu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
TNI Diperintahkan Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Dalam Satu Pekan di Daerah Bencana
Indonesia
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Insiden terkendala oleh kabel
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Indonesia
Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
TNI AD mengirim 8.690 koli bantuan melalui Kapal ADRI XCII-BM untuk warga terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumut, dan Aceh.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
Indonesia
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
Metode airdrop bantuan TNI menuai kritik. TNI tegaskan keselamatan dan ketepatan sasaran menjadi prioritas utama.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
Bagikan