Imbas Pembangunan Stasiun MRT, Menara Jam Thamrin akan Direlokasi

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 29 Mei 2021
Imbas Pembangunan Stasiun MRT, Menara Jam Thamrin akan Direlokasi
Menara Jam Thamrin yang terletak di perempatan antara Jalan MH. Thamrin dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (28/5). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

MerahPutih.com - Menara Jam Thamrin yang terletak di perempatan antara Jalan MH. Thamrin dan Jalan Kebon Sirih akan direlokasi imbas pembangunan Stasiun MRT Thamrin. Rencananya, relokasi dilakukan pada Juli mendatang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar menjelaskan, relokasi tersebut berdasarkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Nasional yang diketuai oleh Junus Satrio Atmojo.

Baca Juga

Selama Lebaran, MRT Jakarta Berlakukan Pola Akhir Pekan

"Juli rencananya kita pindahkan, akan dipotong tiga sesuai dengan metode yang disarankan, kemudian sementara akan disimpan," ucap William dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/5).

Ia menambahkan, relokasi Tugu Jam Thamrin ini masih menunggu terbitnya izin prinsip Gubernur sesuai UU Cagar Budaya.

Ada pun Menara Jam Thamrin ini akan direlokasi dan ditempatkan sementara di Monas, tepatnya di area proyek pembangunan Stasiun MRT Monas.

Pekerja menyelesaikan pekerjaan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase II di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (27/5/2021). Pembangunan MRT Fase II terbagi menjadi dua tahap yaitu segmen 1 dari Fase 2A rute Bundaran HI - Monas yang akan beroperasi pada April 2025 dan segmen ke-2 dari Fase 2A rute Harmoni -Kota Agustus akan beroperasi pada 2027. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja menyelesaikan pekerjaan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase II di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (27/5/2021). Pembangunan MRT Fase II terbagi menjadi dua tahap yaitu segmen 1 dari Fase 2A rute Bundaran HI - Monas yang akan beroperasi pada April 2025 dan segmen ke-2 dari Fase 2A rute Harmoni -Kota Agustus akan beroperasi pada 2027. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Nantinya, Tugu Jam Thamrin akan dipotong menjadi tiga bagian saat proses pemindahan sementara.

Bagian pertama adalah puncak atau rumah jam, kemudian bagian kedua adalah badan tugu yang memiliki kanopi dan bagian ketiga adalah bagian kaki atau lokasi yang saat ini berfungsi sebagai pos polisi.

Pemotongan tugu jam sudah mempertimbangkan sisi arkeologi dan sisi kekuatan struktur dari tugu jam itu sendiri yang dilakukan oleh ahli arkeologi dan ahli struktur Indonesia.

Pada proses pemindahan dan penyimpanan Tugu Jam Thamrin akan diberikan penahan berupa "bracing" baja untuk menjaga kestabilan struktur selama disimpan.

Menara atau Tugu Jam Thamrin merupakan bangunan yang diresmikan sejak Juni 1969 dengan tinggi 12,5 meter. Jam raksasa tersebut dibangun agar warga Ibu Kota dapat menghargai waktu, terutama saat memasuki jam kantor.

Tugu Jam Thamrin akan ditempatkan di lokasi semula setelah pembangunan Stasiun MRT Thamrin selesai pengerjaannya. (Pon)

Baca Juga

Ada Pengerjaan MRT Fase 2, Hindari Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk

#MRT Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan