MerahPutih.com - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebut, di awal tahun 2021 jumlah pasar tradisional yang terbakar meningkat signifikan.
Berdasarkan data, ada 4.028 kios dan los yang terdampak dari 35 kasus kebakaran. Tak cuma kerugian materi, kebakaran tersebut juga merenggut tiga korban jiwa hingga April 2021.
"Dari jumlah tersebut artinya ada 10 peristiwa pasar terbakar tiap bulan, dengan rincian setidaknya 39 kios hangus setiap harinya," ujar Sekjen DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan Jumat (9/4).
Paling anyar pada Kamis (8/4), pedagang Pasar Lontar Tanah Abang, Jakarta Pusat dilalap si jago merah. Dari laporan sebanyak 174 kios pedagang pasar hangus terbakar, total kerugian ditaksir sampai miliaran rupiah.
"Kami sedang menunggu hasil resmi dari Puslabfor Polri terkait penyebab kebakaran yang terjadi," ujar dia.

IKAPPI berharap pasca kebakaran ini pemerintah melalui PD. Pasar Jaya menyiapkan pasar darurat agar pedagang pasar yang terdampak secara langsung dapat kembali berjualan.
"Kebakaran ini menjadi momok yang mengerikan bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor perdagangan di Pasar Tradisional," ujarnya.
IKAPPI mendesak pemerintah melalui instansi terkait untuk memperhatikan unsur sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif, pasif, pengawasan hingga pengendalian kebakaran pasar.
Masalah terbesar pasar tradisional yakni kurangnya manajemen pengelolaan dan pengawasan dari pemerintah yang masih jauh dari kata layak. IKAPP juga meminta, pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan pedagang yang terdampak kebakaran.
"Saya berharap pemerintah harus menambah kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya di sektor pasar tradisional," pungkasnya. (Asp)