IKAPPI: 833 Pedagang Pasar Positif, Paling Banyak di Jakarta

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 05 Juli 2020
IKAPPI: 833 Pedagang Pasar Positif, Paling Banyak di Jakarta
Ilustrasi - Personel Damkar Jakarta Selatan melakukan penyemprotan disinfektan di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020) (ANTARA/HO-Damkar Jakarta Selatan)

MerahPutih.com - Penambahan kasus positif COVID-19 di pasar tradisional masih terus terjadi. Hingga saat ini, pedagang pasar tradisional yang terpapar corona telah mencapai 833 kasus positif dan 35 meninggal dunia.

Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib mengatakan, pihaknya menemukan kasus baru pedagang terkonfirmasi corona di area pasar. Terdapat 65 kasus baru dengan tambahan 3 pedagang pasar meninggal.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA] Wapres Ma'ruf Amin Dihipnotis Uya Kuya

"Kasus positif tersebar pada 164 pasar di 24 provinsi dan 72 Kabupaten Kota di Indonesia. Dengan jumlah kasus terbanyak masih di wilayah DKI, yaitu 217 kasus positif di 37 pasar," kata Ainun di Jakarta, Minggu (6/7).

DPP IKAPPI menilai, masih banyak hal yang perlu dievalusi bersama. Bukan hanya pemerintah daerah, tetapi juga para pedagang perlu mengevaluasi terkait masifnya kasus corona di pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih memberikan edukasi kepada pedagang di pasar tradisional untuk selalu menggunakan masker dan menjaga jarak selama pandemi COVID-19. Foto Antara/ HO-Humas Pemkab Sleman
Ilustrasi - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih memberikan edukasi kepada pedagang di pasar tradisional untuk selalu menggunakan masker dan menjaga jarak selama pandemi COVID-19. Foto Antara/ HO-Humas Pemkab Sleman

Dia mengatakan, peran pemerintah daerah atau pengelola pasar menjadi sangat penting untuk saat ini.

"Berpihak atau tidak terhadap pasar tradisional, malakukan pencegahan atau tidak terhadap COVID-19 itu menjadi kunci sesungguhnya sehingga penyebaran itu bisa dihentikan," terang dia.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Kondisi Perbankan Tak Aman, Masyarakat Diminta Tarik Semua Uang

Menurut dia, hal paling prioritas saat ini melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan masker dan juga edukasi bahaya corona serta tes.

"Libatkan pedagang dalam setiap kebijakan yang diambil, sehingga itu dapat dijalankan secara bersama-sama. Untuk terciptanya kesadaran diri dari pedagang yang dimulai dari keterlibatannya terhadap program yang dijalankan oleh pemerintah daerah. Jika pedagang sehat, maka ekonomi akan kembali kuat," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA): Bos Mayapada Pembina Brimob

#Virus Corona #Pasar Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan