TIGA pasang model melangkah di titian peraga dengan masing-masing konsep busana berbeda tegas. Sepasang di awal dengan padu-padan atasan kemeja putih berbalut korset hijau serta bawahan krem dan hitam tampil mencolok disanding dua pasang lain nan menampilkan busana dominasi hitam.
Meski serbahitam, beragam topi pada dua pasang model tersebut malah membuat sorot mata tetamu di Ruang Cakrawala III, Sarinah, Jakarta Pusat, (20/1), terpatri.
Setelahnya, beragam setelan dengan desain begitu dinamis nan bermain layer, motif, hingga warna menjadi navigasi koleksi para perancang busanan nan akan tampil di gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 pada 22-26 Februari 2023 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
Di antara koleksi nan ditampilkan dalam Road to IFW 2023, terdapat helai kain Karawo khas Gorontalo.
Ragam budaya termasuk wastra Gorontalo akan hadir pada gelaran kesepuluh IFW 2023 dengan tema 'Sagara dari Timur'. Tema ragam kultur Gorontalo, menurut Ketua umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sekaligus Presiden IFW, Poppy Dharsono, merupakan komitmen nyata APPMI demi kemajuan dan pengembangan promosi khasanah Indonesia.
Baca juga:
IFW 2023 Ajak Desainer Muda Kreasikan Kain Tenun Karawo Khas Gorontalo

Komitmen nyata APPMI demi kemajuan dan pengembangan promosi khasanah Indonesia. (Foto: IFW)
Dari fesyen, lanjutnya, promosi wisata, kultur, serta wastra nan berdampak ekonomi akan mendorong Gorontalo tampil tak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional.
"Tapi intinya sebenarnya lewat fashion itu, Gorontalo juga bisa mempromosikan tourism, karena memang indah juga. Kita misalnya ada 500 yg desainer kompetisi. Yang ikut dan temanya Gorontalo. Sehingga 500 itu semuanya mencari source belajar tentang Gorontalo. Minimal anak muda mengerti bahwa ada Gorontalo yang juga harus dilihat," kata Poppy Dharsono.
Dengan begitu, sambungnya, IFW 2023 kembali mengokohkan diri sebagai ajang promosi, peningkatan kualitas produk, juga perluasan pasar dari produk unggulan daerah agar bisa mendunia. Salah satu wastra khas Gorontalo nan akan menjadi ikon di IFW 2023 tak lain Karawo.
Baca juga:
Uniknya Desainer Khanaan Mengusung Batik Tanpa Motif Batik di IFW 2022

Kai Karawo, menurut Ketua Dekranasda Gorontalo Lyla Laya, merupakan sulaman tradisi turun-temurun masyarakat Gorontalo dengan proses pengerjaan panjang mulai dari rancang desain, iris, cabut benang, ikat, dan sulam nan dikerjakan begitu terampil di tangan para pengrajin lokal sehingga membuatnya menjadi wastra dengan craftmanship tinggi.
"Sulaman ini merupakan sulaman dibuat dengan empat tahapan. Pertama, penggambaran, kemudian dipotong dan diiris, lalu dicabut benangnya, dan terakhir disulam. Proses ini memakan waktu cukup lama, sehingga biayanya cukup tinggi," ungkapnya.
Dengan kehdiran Karawo, panggung IFW 2023 akan semarak dengan pelbagai rancang busana dari paduan tradii, kontemporer, hingga eksperimental. Sebanyak 400 booth atau stan bakal hadir dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 mendatang. (*)
Baca juga:
Uniknya Selebrasi 11 Tahun Berkarya Ayu Diah Andari di IFW 2022