MerahPutih.com - Kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak kembali mencuat. Dua anak di Jakarta menjadi korban, salah satunya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (1/2) pekan lalu.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menyampaikan, hendaknya masyarakat mencari obat ke tenaga medis yang memang punya kompetensi.
Hal tersebut demi mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan karena penyebab GGA pada kasus-kasus lalu akibat dari penggunaan obat.
Baca Juga:
BPOM Harus Investigasi Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut pada Anak
"Untuk masyarakat jangan membeli obat sembarangan," kata Adib di Jakarta Pusat, Selasa (7/2).
Adib menekankan juga supaya masyarakat membeli obat sesuai dengan resep dokter.
"Karena dari situ nanti menjadi satu bagian tanggung jawab dalam melakukan sebuah monitoring daripada pemakaian obat itu atau efek samping obat itu," tutur Adib.
Adih menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kalau untuk masalah penarikan dan sebagainya saya kira nanti kalau memang ada temuan-temuan nanti, sesuai dengan tupoksi yang ada di BPOM, ya kewenangan itu ada di BPOM," ujar Adib.
Baca Juga:
DPRD DKI Minta Dinkes Gencarkan Pemeriksaan Peredaran Obat Sirop Pemicu Ginjal Akut
Sekadar informasi, Kemenkes mengumumkan telah mendapatkan laporan kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu.
Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (Knu)
Baca Juga:
DPR Tagih Keseriusan Pemerintah Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut