MELAKUKAN sebuah eksplorasi dalam perjalanan bermusik menjadi satu hal yang setidaknya akan dilalui oleh seorang musisi, cepat atau lambat. Mungkin sebagian ada yang menanggap menyeramkan sehingga ada yang enggan melakukannya demi tak menghilangkan rasa nyaman dengan gaya bermusik yang diusung sejak awal. Adapula yang penasaran dan melakukan atas nama tantangan.
Solois muda Idgitaf ternyata memilih untuk meninggalkan zona nyamannya dan menantang diinya dengan mengeksplorasi dalam lagu terbarunya berjudul Dermaga.
Lebih lanjut, Idgitaf mengartikan kata tersebut seperti makna aslinya. Sebuah tempat berlabuh, tempat kegiatan keluar masuk barang di kapal, yang mana juga diartikan sebagai manusia dengan momen pertemuan dan perpisahan yang terjadi di berbagai fase kehidupan.
Baca juga:
Rilis Single ‘Takut’, Idgitaf Ajak Pendengar tidak Perlu Khawatir soal Hidup
Lihat postingan ini di Instagram
“Aku memaknai dermaga itu sama seperti manusia. Di mana kita nggak bisa minta orang untuk datang dan pergi di hidup kita secara gampang, karena keduanya sama-sama berat menurut aku. Memulai dan mengakhiri itu berat,” jelas Idgitaf dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Kamis (16/3).
Bicara eksplorasi, Dermaga menjadi sebuah lagu yang cukup berbeda dibandingkan dengan materi-materi lain dari Idgitaf. Selama durasi lagu berlangsung, Dermaga hadir dengan mood yang ‘sendu’ dan ‘gelap’ dengan iringan minimalis piano yang semakin mempertegas mood tersebut, layaknya sebuah anomali dari materi sebelumnya yang mempunyai kesan riang dan ceria.
Seperti penggalan lirik “Memulai saja sudah berat bagiku, apalagi harus mengakhiri” atau “Adakah yang kan bertahan lama, dermaga sudah letih merana” dan “Tambatkan kapal ragam pesona, tapi percuma berakhir pergi juga” adalah untaian lirik yang menjadi bukti bagaimana Idgitaf berani untuk menunjukan kejujuran dan rapuhnya perasaan di dalam lagu ini. Sebuah hal yang sulit untuk dilakukan jika berbicara mengenai keterbukaan, namun Idgitaf berhasil melakukannya di Dermaga.
Selaras dengan lagu yang hadir dengan aransemen minimalis, proses produksinya pun tidak melibatkan banyak orang. Idgitaf hanya dibantu oleh Ibnu Dian (Matter Halo) selaku produser serta Dimas Pradipta untuk mixing dan mastering. Idgitaf sendiri turun tangan dalam penulisan lirik serta proses lainnya.
Baca juga:
Idgitaf Rilis Video Musik Menyentuh untuk Single 'Berlagak Bahagia'
Lihat postingan ini di Instagram
Setelah perilisan Dermaga, Idgitaf siap untuk memperkenalkan dirinya secara utuh dalam album debut yang dijadwalkan rilis pada pertengahan tahun, menyusul kehadiran EP Semoga Sembuh dan single Satu-Satu yang sudah lebih dulu diperdengarkan.
“Harapannya, pendengar dari album nanti bisa menemukan benang merah yang sebenarnya aku bawa, pesan yang ingin aku sampaikan, dan semoga itu membawa kedekatan lagi antara aku dan pendengar. Karena balik lagi ke tujuanku bermusik, aku pengin musikku jadi teman untuk orang- orang, tidak hanya semata unjuk gigi musikalitas dan kepiawaian merangkai kata, tapi aku pengin lagu-laguku jadi teman dari kehidupan sehari-hari pendengar,” tutupnya. (far)
Baca juga:
Kolaborasi TheOvertunes dan Idgitaf Hadirkan Single 'Benar-Benar'