kesehatan

Bunda, Jangan Tunda Pompa ASI Meski Seharian Berkegiatan!

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Selasa, 25 Januari 2022
Bunda, Jangan Tunda Pompa ASI Meski Seharian Berkegiatan!
Pentingnya tidak menunda berikan ASI (Sumber:

AIR susu ibu (ASI) merupakan persembahan terbaik dari ibu untuk bayinya. Tiap tetesnya mengandung jutaan nutrisi terbaik untuk mendukung 1000 hari pertama kehidupan 'Si Kecil'. 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting karena di fase ini seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat.

Pemberian ASI juga dapat meminimalisasi potensi stunting pada anak. WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia sepakat menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan lalu dilanjutkan selama dua tahun.

Baca juga:

Tundapedia, Kamus Besar Si Tukang Nunda

Dengan manfaatnya luar biasa bagi tumbuh kembang bayi, tak pelak banyak ibu Indonesia berjuang untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan lalu dilanjutkan hingga 2 tahun. Bahkan ibu bekerja pun tidak ketinggalan bertekad memberi ASI eksklusif untuk bayinya.

Berdasarkan data dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia, angka ibu menyusui di Indonesia mencapai 90%. Namun, hanya 20% memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Jumlah tersebut masih sangat rendah.

Lantas, apa sebenarnya harus dilakukan ibu supaya ASI melimpah ruah? Makanan apa harus dikonsumsi? ASI booster apa harus dipilih?

asi
ASI baik bagi tumbuh kembang bayi. (Unsplash-Omar Lopez)

Konselor Laktasi dan pemilik ASI booster Mamylk, Istiyanie, menyebutkan produksi ASI sudah terjadi sejak janin berusia 16 minggu. Ia menyebutkan dalam proses produksi ASI ada tahap laktogenesis.

Laktogenesis I terjadi ketika usia kehamilan masuk 16 minggu. Di tahap ini payudara mulai membesar, kolostrum juga mulai terbentuk. "Selama hamil ASI belum bisa keluar karena tertahan dengan hormon kehamilan," kata Istiyanie kepada Merahputih.com.

Berikutnya tahap laktogenesis II saat bayi dan plasenta lahir. Pada fase ini, dua hormon penting dalam produksi ASI, Prolaktin dan oksitosinnya, mulai aktif.

Baca juga:

Bahaya Menunda Buang Air Kecil Bagi Kesehatan Tubuh

Prolaktin bertugas untuk memproduksi ASI semenetara hormon oksitosin berfungsi untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Oksitosin membuat kelenjar payudara berkontraksi sehingga ASI bisa keluar dari payudara. Hormon lahirnya turun, hormon ASInya meningkat.

"Di tahap ini (bayi usia 0 hingga 4 hari) masa krusial karena menentukan masa keberhasilan menyusui ibu. Penting banget ibu menyusui langsung bayinya dengan perlekatan yang benar supaya proses adaptasi ibu dan bayi berjalan baik," ujarnya.

Berikutnya laktogenesis III (bayi usia lima hari sampai dua tahun) dimana bayi menyusu secara aktif. Pada tahap ini kita perlu mengaktifkan hormon prolaktin dan oksitosin. Caranya dengan sering menyusui. "Ketika bayi nempel di payudara, hormon prolaktin akan merangsang produksi ASI. ASI disimpan di payudara berbarengan dengn oksitosin yang membantu pengeluaran ASI," tuturnya.

asi
Jangan tunda beris asi eksklusif kepada bayi. (Unsplash-Aditya Romansa)


Namun, habis dong kalau disedot terus? Jawabannya tidak. "Bayi menyusui itu tidak seperti orang minum dari gelas tapi seperti minum dari mata air. Ketika bayinya menyusu, hormon prolaktin akan terus memproduksi dan menyimpan ASI di kelenjar payudara," terangnya.

Produksi ASI mengikuti prinsip ekonomi; ketersediaan berbanding lurus dengan permintaan. Semakin tinggi permintaan (menyusui) semakin banyak pula ASI diproduksi. "Bayi ibarat customer lagi preorder ke payudara. Kalau enggak ada preorder, payudara enggak akan memproduksi ASI lagi," jelas Istie.

Baca juga:

Mengapa Orang Nunda Bayar Utang Justru Lebih Galak Saat Ditagih

Istie menguraikan dalam ASI ada zat inhibitor (zat penghambat). Zat ini bertugas untuk menghambat produksi ASI saat payudara terasa penuh. Tujuannya untuk mencegah payudara 'meledak'. Ketika payudara mulai penuh, zat tersebut akan memberi sinyal ke otak untuk berhenti memproduksi ASI.

"Kalau payudara dibiarkan penuh terus menerus zat itu akan aktif. Kalau enggak kita keluarin ASI-nya, lama-lama tubuh kita membaca 'oh dia enggak ngeluarin ASInya nih. Stop stop udah nanti payudaranya radang'. Selanjutnya tubuh kita mengira bayinya enggak butuh ASI banyak lagi. Sedikit aja cukup soalnya enggak dikeluarin," urainya.

Jika terus menunda pemberian ASI tentu akan mengancam produksi ASI. "Kalau payudara dibiarkan tak disedot, gabut terus-menerus sangat bahaya payudara dibiarkan lama-lama enggak akan memproduksi ASI lagi".

ASI
Masih cuti melahirkan? Bukan stok ASI yang lebih penting melainkan menyusui secara langsung (Sumber: Pexels/Jonathan Borba)

Hal tersebut paling sering terjadi pada ibu bekerja di kantor. Tidak adanya sang bayi di sisinya membuat payudara tidak aktif lagi memproduksi ASI. "Kalo kita diamkan aja payudara kita saat di kantor, lama-lama jumlah produksinya akan turun dan habis," ucapnya.

Dengan memerah ASI dengan alat pompa khusus, Istie menyebut, pompa ASI bukanlah untuk stok ASI perah bagi bayi saja. Ia bertugas untuk 'menggantikan' sedotan bayi saat di kantor. Selama ini, banyak ibu bekerja menganut konsep salah dalam pompa ASI. Menurutnya, pompa ASI hanya dilakukan saat payudara penuh. "Kalau payudara penuh, zat inhibitornya aktif nanti justru mengurangi produksi ASI," jelasnya.

"Untuk ibu bekerja aku punya pesan, terpenting bukanlah nyetok ASI banyak sebelum kembali bekerja setelah cuti melahirkan habis. Yang lebih penting adalah membuat bayi menyusui langsung pada ibunya sesering mungkin," terangnya.

ASI
Tabel simpan ASI (Sumber: Mamylk)

Selain itu, ia juga menyarankan untuk menghindari penggunaan dot sebagai media pemberian ASI perah. "Kita bisa pakai media lain, ada sendok, gelas, botol sendok, pipet, dan botol sedotan. Kenapa enggak boleh? Selain buat bayi bingung puting, dot membuat bayi tidak reflek menyusu dengan kencang lagi. WHO juga melarang penggunaan dot dan empeng untuk ibu yang mau menyusui bayi selama dua tahun," tuturnya.

Ibu juga bisa melakukan power pumping setiap hari dari jam 12 hingga 4 pagi, saat hormon prolaktin sedang banyak-banyaknya ditubuh. "Teknik ini meniru hisapan bayi saat growth spurt. Jedanya rapat-rapat. Bisa tiap 30 menit hingga 1 jam menyusu terus (istirahat hanya 10 menit). Payudara dipompa terus menerus hanya ada jeda istirahat 10 menit:.

asi
Istiyanie sedang menunjukan ASI booster bikinannya. (Dok Istiyanie)

Bagi ibu bekerja, selain jadwal pompa ASI ada hal lain juga harus diperhatikan berkait teknik penyimpanan ASI, tempat penyimpanan ASI, dan tempat memerah ASI.

"Ada umur simpan ASI. Kalau sudah melebihi usia simpannya maka nutrisi akan hilang," sebutnya.

Perhatikan juga fasilitas penyimpanan ASI. "Kalau kantorku enggak ada kulkas gimana dong?" Kamu bisa memanfaatkan cooler bag khusus untuk menyimpan stok ASI perah.

asi
Wadah menyimpan stok ASI (Sumber: Istimewa)

Ketika memompa ASI, banyak ibu tidak memerhatikan tempat. Di mana pun kapan pun. Kadang di ruangan kerja, stasiun kereta, KRL hingga toilet. "Idealnya ruangan bersih dan steril (tempat khusus menyusui atau nursing room). Tapi kan enggak semua kantor atau ruang publik punya nursing room. Jadi boleh di mana saja sekira bersih".

"Sebaiknya enggak mompa di toilet. Ini sangat enggak dianjurkan karena toilet sarang kuman dan bakteri yg sangat bisa mencemari asi. Carilah tempat lebih bersih. Atau bisa juga mompa di meja kerja dengan ditutupi apron". (Avia)

Baca Juga:

Seberapa Pentingkah Vaksin Booster?

#Januari +62 Bicara Yang Tertunda #Kesehatan #ASI #Bayi #Mengasuh Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan