Hutan Lindung Solear Butuh Perhatian Pemerintah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 24 September 2016
Hutan Lindung Solear Butuh Perhatian Pemerintah
Pintu gerbang memasuki kawasan Hutan Lindung Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tanagerang. (Foto: MerahPutih/Wid)

MerahPutih Wisata – Sebagai salah satu daerah satelit Ibu Kota Jakarta, ternyata Kabupaten Tangerang memiliki obyek wisata hutan yang masih alami, dengan ratusan ekor kera liar. Objek wisata tersebut bernama Hutan Lindung Solar.

Hutan Lindung Solear berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang, tepatnya di Dusun Solear, Desa Solear, Kecamatan Solear. Luas kawasan hutan lindung tersebut sekitar 4,5 hektare.

Pada saat merahputih.com berkunjung ke kawasan hutan lindung tersebut, Sabtu (24/09), kondisinya tidak terawat. Para penjual makanan serta minuman di sekitar kawasan tersebut tidak tertata dengan rapih sehingga terkesan kumuh. Pengelolaannya sendiri hanya dilakukan oleh pihak desa dan masyarakat sekitar. Padahal, jika dikelola dengan baik, kawasan ini merupakan destinasi wisata alam dan ziarah yang berpotensi mendulang pendapatan asli daerah (PAD) dan membangun perekonomian masyarakat sekitar.

Dulrahman (60), salah seorang juru kunci di kawasan hutan lindung, yang di dalamnya terdapat makam salah satu tokoh ulama Tangerang yaitu Syekh Masmasad ini, mengungkapkan bahwa wisatawan yang datang ke lokasi tersebut, selain ingin berinteraksi dengan ratusan kera, juga berziarah di makam tersebut.

“Ramainya kalau hari libur sama malam Jumat. Kalau malam Jumat, orang ziarah, tapi kalau hari libur, ingin main-main saja,” ujar Dulrahman kepada merahputih.com.


Seorang pedagang sedang menawarkan kacang kepada pengunjung yang akan masuk ke kawasan Hutan Lindung Solear. (Foto: MerahPutih/Wid)

Ia juga mengungkapkan, kera-kera liar ini tidak membahayakan. Gerombolan kera liar ini juga memiliki ketua yaitu kera yang usianya lebih tua, dan ukurannya lebih besar.

Namun demikian, kata Dulrahman, jika ingin memasuki kawasan hutan lindung tersebut, tidak boleh memiliki niat jahat karena para kera ini memiliki naluri yang tajam terhadap orang-orang yang mempunyai baik atau jelek. Dan, jika ingin berinteraksi dengan ratusan kera ini, pengunjung cukup dengan membeli kacang atau pisang yang dijajakan oleh warga sekitar.

“Kalau pengen bermain sama dia (kera, red) kasih makanan saja, yang penting niatnya baik, enggak apa-apa,” katanya.

Terkait status lahan tersebut, Dulrahman menyebut, ini adalah tanah wakaf dan saat ini hanya dikelola oleh desa dan masyarakat sekitar. Biaya masuk Hutan Lindung Solear, untuk masyarakat yang membawa kendaraan roda empat, hanya dikenai uang parkir sebesar Rp10 ribu. (Wid)

BACA JUGA:

  1. Wisata Kramat Solear Tangerang
  2. Serunya Berinteraksi dengan Ratusan Kera di Hutan Lindung Solear
  3. Kampung Pecinan Ketandang Siap Disulap Jadi Destinasi Wisata
  4. Yuk Wisata Kuliner ke Warung Hanya di Jogja
  5. Gairah Stasiun Solo Kota Sebagai Destinasi Wisata
#Wisata Banten #Wisata Kabupaten Tangerang #Hutan Lindung Solear
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan