Hutan Amazon Sumber 30% Oksigen Dunia Capai Rekor Kebakaran Terparah

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 22 Agustus 2019
Hutan Amazon Sumber 30% Oksigen Dunia Capai Rekor Kebakaran Terparah
Citra Setelit Kebakaran Hutan Amazon diambil 13 Agustus 2019. (Foto: INPE/CNN)

MerahPutih.com - Hutan Hujan Amazon yang terbentang di sembilan negara di dunia tengah dilanda rekor terburuk kebakaran lahan. Data The National Institute for Space Research (INPE), pusat riset antariksa Brazil melansir kebakaran hutan telah meningkat 83 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Dilansir BBC mengutip data INPE, Rabu (22/8), kebakaran hutan Amazon semakin parah dalam tiga pekan terakhir. INPE mengamati lebih dari 9.500 titik kebakaran hutan sejak Kamis (15/8) pekan lalu. Total 72 ribu kasus kebakaran terjadi di Amazon antara Januari dan Agustus ini.

Baca Juga: Sepele Tetapi Mengancam Bumi

Gambar-gambar satelit menunjukkan negara bagian paling utara Roraima tertutup asap gelap. Adapun, Negara Bagian Amazonas telah menyatakan kondisi darurat akibat kebakaran.

Kebakaran Hutan Amazon
Peta kawasan Hutan Amazon di Amerika Selatan (NET)



INPE menyangsikan kebakaran itu disebabkan atau dipengaruhi iklim karena jumlahnya tidak sesuai dengan yang biasanya dilaporkan selama musim kemarau. Badan antariksa Brazil itu menegaskan kebakaran hampir dipastikan akibat ulah manusia.

"Tidak ada yang abnormal tentang iklim tahun ini atau curah hujan di wilayah Amazon, yang hanya sedikit di bawah rata-rata," kata Peneliti INPE Alberto Setzer, dikutip laman BBC.

Baca Juga: Fenomena Aphelion Membuat Suhu Bumi Lebih Dingin

Kesimpulan INPE diperkuat Kepala The World Wide Fund for Nature (WWF) Amazon Program Ricardo Mello, yang mengatakan kebakaran Amazon merupakan konsekuensi meningkatnya kegiatan penebangan hutan berskala besar. Namun, Presiden Brazil Jail Bolsonaro menampik temuan itu.

Bahkan, Presiden baru-baru ini memecat Kepala INPE Ricardo Galvao dengan tudingan mempublikasikan data yang tidak akurat. Bolsonaro menuduh direktur Inpe berbohong tentang skala deforestasi di Amazon dan berusaha mengacaukan pemerintah.

Presiden Brazil
Presiden Brazil Jail Bolsonaro (Ant/Rtrs)

Sebaliknya, Presiden Brazil itu berdalih kebakaran hutan Amazon disebabkan "musim queimada", yakni ketika para petani menggunakan api untuk membersihkan lahan. “Saya dulu bernama Kapten Chainsaw. Sekarang saya Nero, membakar Amazon,” kata Bolsonaro.

INPE sendiri telah bersikeras bahwa data yang mereka publikasikan 95% akurat. Keandalan badan itu telah dibela oleh berbagai institusi saintifik, termasuk Akademi Sains Brasil. Terlepas dari semua polemik itu, kebakaran Amazon kian meluas dan memberi dampak luar biasa. Tercatat, asap kebakaran menyebabkan pemadaman dan kelumpuhan di kota Sao Paulo.

Baca Juga: 6 Teori Stephen Hawking Tentang Bagaimana Manusia akan Berakhir

Hutan Amazon merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis terluas di dunia dengan luasan lebih dari 5.5 juta kilometer persegi. Berada di 9 negara, meliputi Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, Guyana Prancis dan terluas Brazil mencapai 60 persen dari total luas hutan.

Kebakaran Hutan Amazon
Ekosistem burung di Hutan Amazon. (Foto: instagram.com/dahlumii)

Pada 2011, Amazon telah ditetapkan sebagai New 7 Wonders of Nature. Selain besarnya hutan dan panjangnya sungai, Amazon juga memiliki 2,5 juta spesies jenis serangga, 3.000 jenis buah dan rumah bagi 10 juta jenis hewan mulai dari amfibi hingga reptil. Amazon memiliki peran kunci dalam keberlanjutan dunia dengan menghasilkan 30 persen dari seluruh oksigen di bumi. (*)

Baca Juga: Di Tengah Hutan dan Hewan Liar, Berikut 5 Penginapan Mewah Kawasan Amazon

#Amazon #Kebakaran Hutan #Brazil
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan