SEJUMLAH pabrikan otomotif mulai menghentikan produksi mobil sport yang menjadi tulang punggung perusahaan selama bertahun-tahun. Alasannya, karena perusahaan ingin fokus pada pengembangan mobil listrik yang akan mengisi tren otomotif di masa depan.
Contohnya, seperti Peugeot yang menghentikan produksi GTi beberapa tahun lalu, dan Renault yang juga akan menyuntik mati RS pada 2023 mendatang. Namun, beda cerita dengan pabrikan kenamaan Jepang yang begitu ikonik akan Civic Type R mereka, yakni Honda.
Pabrikan itu menolak untuk memusnahkan Type R meski tren mobil listrik begitu merajalela. Mereka berkomitmen untuk tetap membuat mobil tersebut sepanjang masa. Padahal, pabrikan Asia lainnya, seperti Hyundai, sudah memutuskan untuk tidak membuat generasi terbaru dari Hyundai i30 N yang menjadi kompetitor Type R.
Baca juga:
Honda Rilis Civic Type R 2023, Makin Garang

Begitu juga dengan VW yang mengumumkan untuk tetap memproduksi model GTI. Para insinyur Honda mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan mobil-mobil yang sudah berjasa dalam membangun fondasi kuat perusahaan selama puluhan tahun.
Seperti dituliskan Motor1, Selasa (13/12), insinyur Honda Hideki Kakinuma mengatakan bahwa tanpa Type R, Honda tidak akan eksis seperti sekarang. Ia menambahkan, bahwa kesenangan berkendara merupakan esensi utama dari mobilitas pribadi.
Tentu saja, ia tetap realistis dalam industri otomotif di mana aturan yang lebih ketat memaksa perusahaan untuk merangkul elektrifikasi. Namun, Honda melihat hambatan itu sebagai tantangan baru untuk memberikan kegembiraan berkendara yang lebih baik lagi kepada pelanggan mereka.
Maka dari itu, Kakinuma mengatakan kepada majalah Inggris Autocar, Honda nampaknya masih memiliki kesempatan untuk menciptakan Type R baru dengan mesin pembakaran murni, meski ia tidak ingin berekspektasi terlalu tinggi.
Baca juga:
Honda Civic Type R Eks Max Verstappen Dijual

Kendati demikian, Kakinuma percaya bahwa netralitas karbon masih tetap dapat dicapai dengan mobil bertenaga mesin pembakaran murni. Kemungkinan, apa yang dimaksud Kakinuma adalah dengan penggunaan bahan bakar sintetis, seperti yang telah dilakukan MotoGP.
Selain itu, Toyota juga tengah bereksperimen dengan mesin pembakaran berbahan bakar hidrogen, agar lebih ramah lingkungan. Bagaimanapun, peraturan emisi Euro 7 yang bakal berlaku akhir dekade ini mungkin bukan kabar yang baik bagi mobil dengan mesin pembakaran murni konvensional.
Kakinuma juga mengatakan Type R tidak harus ditenagai oleh mesin pembakaran murni. Karena mobil itu masih bisa disenjatai dengan motor listrik atau mesin hibrida, yang dijanjikan akan sama menyenangkan dengan mobil Type R konvensional seperti yang ada saat ini. (waf)
Baca juga:
Honda Civic Type-R Cetak Rekor Waktu Terbaik di Jerman