Hoaks Pemilu Terus Meroket, Kedua Paslon Sama-Sama Jadi Sasaran Tembak

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 06 Maret 2019
Hoaks Pemilu Terus Meroket, Kedua Paslon Sama-Sama Jadi Sasaran Tembak
Ilustrasi. (Pixabay)

Merahputih.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengindentifikasi 771 hoaks yang beredar periode bulan Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019. Jumlah konten hoaks yang beredar di masyarakat terus meningkat dari bulan ke bulan.

“Bulan Agustus 2018 hanya 25 informasi hoaks yang diidentifikasi oleh Tim AIS Subdit Pengendalian Konten Ditjen Aplikasi Informatika. September 2018, naik menjadi 27 hoaks, sementara di Oktober dan November 2018 masing-masing di angka 53 dan 63 hoaks. Desember 2018, jumlah hoak terua naik di angka 75 konten,” ujar Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu dalam siaran persnya Rabu (6/3).

Peningkatan jumlah konten hoaks sangat signifikan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2019. Tercatat, 175 konten hoaks berhasil diverifikasi oleh Tim AIS Kemkominfo pada Januari 2019. Angka ini naik dua kali lipat di Februari 2019 menjadi 353 konten hoaks.

Ilustrasi hoaks. Foto: Net

Dari 771 total konten hoaks yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS Kemkominfo, sebanyak 181 konten hoaks terkait isu politik. Baik hoaks yang menyerang pasangan Nomor 01 maupun nomor 02. Hoaks itu juga menyasar partai politik peserta pemilu 2019.

Selain hoaks terkait isu politik, berturut-turut menyusul hoaks isu kesehatan sebanyak 126, hoaks isu pemerintahan sebanyak 119 hoaks, hoaks berisikan fitnah terhadap individu tertentu sebanyak 110, hoaks terkait kejahatan 59, hoaks isu agama 50, hoaks isu internasional 21, hoaks penipuan dan perdagangan masing-masing 19 konten, dan terakhir hoaks isu pendidikan sebanyak 3 konten.

Tim AIS Kemkominfo dibentuk pada Januari 2018 untuk melakukan pengaisan terhadap seluruh konten internet yang beredar di cyber space Indonesia.

"Tim AIS berjumlah 100 personil didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu tanpa henti," tutup dia. (*)

#Penyebar Hoaks #Kemenkominfo
Bagikan
Bagikan