Merahputih.com - Program asimilasi yang dikeluarkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dijadikan kesempatan bagi para narapidana melancarkan aksinya. Di sejumlah daerah, napi yang mendapat asimilasi kembali berulah. Mereka bahkan meresahkan warga. Mulai dari begal hingga rampok.
Bahkan, baru-baru ini di grup Whatsapp beredar kabar tentang begal yang hendak merapok GTO Slipi. Berikut pesan viral tersebut:
Kejadian pagi ini, begal 3 orang nyatronin gerbang Slipi 1. Berlarian petugas di gerbang sambil berteriak, karena di gardu gak ada uang begal kabur, ninggalin pesan sebuah clurit. Sepertinya si begal kelamaan di penjara gak tau kalau skrg udah pake e-toll.???? pic.twitter.com/uYkSI4GLoB
— Don Adam (@DonAdam68) April 21, 2020
Tadi pagi ada 3 orang Begal menghampiri Gerbang Tol Slipi 1 dan berniat untuk merampok Penjaga Gardu Tol, namun sampai disana mereka kebingungan, karena tidak ada lagi uang tunai... Ketika ketahuan Petugas Jalan Tol mereka diteriaki, lari sampai Celurit nya ketinggalan... Rupanya Penjahat nya sudah terlalu lama di Penjara, sampai tidak tahu bahwa sekarang pembayaran sudah pakai E-Toll Card...
CEK FAKTA:
Polisi membenarkan adanya kejadian tersebut. Sebilah celurit ditemukan petugas tol di Gerbang Tol Slipi 1, Jakarta Barat, tepatnya di lajur GSO.02 (Gardu Semi Otomatis). Polisi menduga celurit dibuang oleh dua pemuda yang lari saat dikejar polisi.
"Menurut kesaksian petugas tol bahwa ada dua orang berlari dari arah arteri melompat ke dalam wilayah Gerbang Tol Slipi 1," ucap Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).
Berdasarkan keterangan saksi, kedua pemuda tersebut berlari ke arah yang berbeda ketika dipergoki. Satu orang berlari ke arah Flyover Slipi, sedangkan satu lainnya berlari ke arah belakang gerbang tol.
"Setelah diteriaki petugas tol, pemuda tersebut langsung melompat pagar BRC dan menyeberang ke arah pemukiman penduduk," katanya.
Polisi belum bisa memastikan apakah celurit itu akan dipergunakan sebagai alat untuk merampok GSO, tawuran atau lainnya. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan pemburuan atas kedua pemuda tersebut.
"Pelakunya kabur. Masih dilidik," ujar Arsya. (Knu)