[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Sinovac Sebenarnya Diperuntukkan untuk Ayam

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 14 Maret 2021
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Sinovac Sebenarnya Diperuntukkan untuk Ayam

Vaksin Sinovac. Foto: Istimewa

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Akun Facebook Lois Lois pada 9 Maret 2021 mengunggah sebuah tangkapan layar artikel berjudul “Guru di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin Sinovac” dengan narasi sebagai berikut:

"Kode barcode vaksin asli di tukar oleh Farmasi sebagai Vaksin Plasebo utk menipu KIPI. Oleh KIPI.. Akan di bantah bahwa kematian bukan akibat Vaksin.

Baca Juga

[HOAKS atau FAKTA]: Dokter Russia Ungkap Virus COVID-19 Akibat Gelombang Elektromagnetik

Bukankah Indonesia di jadikan kelinci percobaan Vaksin Sinovac? Makanya belum setahun Vaksin sudah di temukan. Vaksin yg sebenarnya di peruntukkan untuk ayam. Soalnya dr.Dirga Lambe mengatakan bhw Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia.

Dan juru Vaksin-dr.Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan. Vaksin sudah terlanjur di suntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bahwa Tidak di temukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan.

Kata Dokter-dokter hewan: Ayam-ayam yang disuntikan Vaksin Sinovac ini banyak yang mati setelah 2 Minggu. Selamat ya buat IDI Anda tertipu ilmu sampah. Tapi mau di bantu.. Justru saya di gosipkan Gila gangguan jiwa berat!! IDI menolak di bantu Kemenkes menolak di bantu Kalau masih minta bukti Ini lhoooo: Pandemi berlarut2!!"

Cek fakta:

Vaksin Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi COVID-19. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac. Untuk vaksin Sinovac, pengujian telah dilakukan terhadap tikus. Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac.

Dilansir dari Tempo, untuk memeriksa klaim tersebut, Tempo mewawancarai Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari pada 12 Maret 2021 dan menelusuri berbagai literatur terkait.

Foto: Mafindo

Berikut ini pemeriksaan fakta atas klaim-klaim tersebut:

Klaim 1: Barcode vaksin asli ditukar sebagai vaksin plasebo untuk menipu KIPI

Fakta:

Hindra menjelaskan bahwa barcode vaksin melalui satu sistem yang sama sejak selesai diproduksi di Cina hingga disuntikkan kepada penerima vaksin. Sistem satu pintu ini diterapkan untuk memudahkan pelacakan dan distribusi serta mencegah pemalsuan terhadap sebuah vaksin. "Tidak sesederhana itu (untuk menukar kode vaksin Sinovac)," kata Hindra.

Beberapa orang penerima vaksin Covid-19 memang mengalami KIPI. Dikutip dari Tempo, jumlah KIPI hanya sebanyak lima kasus per 10 ribu suntikan. Itu pun hanya berupa gejala yang ringan, seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau jantung berdebar.

Klaim 2: Indonesia menjadi kelinci percobaan vaksin Sinovac

Fakta:

Indonesia bukan satu-satunya pengguna vaksin Sinovac. Dikutip dari Kompas.com, tiga negara lainnya yang menggunakan vaksin Sinovac adalah Chili, Brazil, dan Turki.

Produksi vaksin sendiri membutuhkan proses yang panjang. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan ada enam tahap yang biasanya diperlukan dalam pengembangan vaksin , yakni eksplorasi, pra-klinis, pengembangan klinis, tinjauan peraturan dan persetujuan, produksi, dan kontrol kualitas.

Sebelum diujicobakan ke luar Cina, vaksin Sinovac telah terlebih dahulu menjalani uji coba fase I dan fase II yang melibatkan sejumlah warga Cina. Sinovac memulai pengembangan kandidat vaksin dari virus yang tidak aktif, yang disebut CoronaVac tersebut, pada 28 Januari 2020.

Pada 13 April 2020, Administrasi Produk Medis Nasional Cina (NMPA) memberikan persetujuan untuk uji klinis fase I dan fase II di Cina, yang dimulai pada 16 April di Provinsi Jiangsu. Uji klinis fase I dan fase II itu melibatkan orang dewasa yang sehat dan berusia 18-59 tahun. Mereka diberi vaksin selama 14 hari.

Klaim 3: Vaksin yang sebenarnya diperuntukkan bagi ayam. Ayam banyak yang mati setelah disuntik vaksin Sinovac.

Fakta:

Menurut Hindra, vaksin Sinovac ditujukan bagi manusia, sesuai tahap uji klinis yang dilakukan terhadap manusia meskipun, sebelum uji klinis tersebut, dilakukan uji coba terhadap binatang. Untuk vaksin Sinovac, pengujian telah dilakukan terhadap tikus. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac. Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac.

Sementara itu, artikel berjudul "Guru di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin Sinovac" sendiri berisi pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari yang menyebut penyebab seorang guru SD di Kota Tegal yang meninggal bukan karena vaksin.

"Dia punya penyakit gula (diabetes), yang jelas bukan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi)," kata Prima saat dikonfirmasi, Senin (8/3/2021) dikutip dari artikel yang tayang di situs jateng.suara.com pada Senin, 08 Maret 2021 pukul 17:25 WIB tersebut.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil informasi di atas, klaim bahwa vaksin Sinovac merupakan vaksin yang diperuntukkan bagi ayam, lalu ayam-ayam yang disuntik vaksin Sinovac ini banyak yang mati setelah 2 minggu, dan Indonesia dijadikan kelinci percobaan vaksin Sinovac serta klaim kode barcode vaksin asli di tukar oleh Farmasi sebagai vaksin plasebo adalah klaim yang menyesatkan. (Knu)

Baca Juga

[HOAKS atau FAKTA]: Uap Panas Hasil Rebusan Cuka Dapat Obati COVID-19

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 ##HOAKS/FAKTA
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Menyebut Harga Pertalite Harusnya di Rp5.400 per Liter dan LPG 3 Kg di Rp14.700 per Tabung
Menteri Purbaya mengatakan harga BBM jenis Pertalite sebelum diberikan subsidi sebetulnya sebesar Rp 11.700 per liter. Artinya pemerintah harus menanggung selisih Rp 1.700 per liter agar harga BBM yang diterima masyarakat dapat mencapai Rp 10.000 per liter.
Dwi Astarini - 34 menit lalu
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Menyebut Harga Pertalite Harusnya di Rp5.400 per Liter dan LPG 3 Kg di Rp14.700 per Tabung
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Luncurkan Kebijakan Pinjaman Online Koperasi Merah Putih, Tanpa Bunga dengan Proses Hanya 10 Menit
Dalam narasi yang beredar di sebuah unggahan Instagram, Menkeu Purabaya menyebut Koperasi Merah Putih melayani pinjaman online tanpa bunga 0 persen.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Luncurkan Kebijakan Pinjaman Online Koperasi Merah Putih, Tanpa Bunga dengan Proses Hanya 10 Menit
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Presiden Prabowo Pecat Erick Thohir dan Patrick Kluivert
Sebuah unggahan TikTok menyebut Prabowo langsung pecat Ketum PSSI dan Pelatih Timnas setelah Indonesia gagal tembus Piala Dunia 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Presiden Prabowo Pecat Erick Thohir dan Patrick Kluivert
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Prabowo Gratiskan Token Listrik PLN selama Oktober 2025
Unggahan video TikTok membagikan informasi tentang bantuan token listrik gratis yang diberikan selama Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Prabowo Gratiskan Token Listrik PLN selama Oktober 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar
Konten yang menyebut Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengamuk ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat beredar di Media Sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar
Indonesia
Presiden Prabowo Sahkan Kebijakan Bebas Pajak untuk Pekerja dengan Gaji Di Bawah Rp 10 Juta, HOAKS atau FAKTA?
Beredar unggahan konten dengan narasi pemerintah akhirnya bebaskan PPh 21 untuk pekerja gaji di bawah RP 10 juta. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 13 Oktober 2025
Presiden Prabowo Sahkan Kebijakan Bebas Pajak untuk Pekerja dengan Gaji Di Bawah Rp 10 Juta, HOAKS atau FAKTA?
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Elon Musk Luncurkan Tesla Pi Phone, Gratis Internet Seumur Hidup
Tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim Tesla merilis ponsel Pi Phone.
Dwi Astarini - Minggu, 12 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Elon Musk Luncurkan Tesla Pi Phone, Gratis Internet Seumur Hidup
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Program MBG Dihentikan, Anggarannya Dialihkan untuk Bantuan Beras
Menkeu Purbaya dikabarkan akan menghentikan program makan bergizi gratis (MBG) dalam sebuah unggahan konten di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Program MBG Dihentikan, Anggarannya Dialihkan untuk Bantuan Beras
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jurnalis CNN Indonesia Dapat Hadiah Mobil Mewah dari Prabowo Setelah Tanya tentang MBG
"Sosok Diana Valencia Gunawan, Jurnalis CNN yang Mendapat Hadiah Supercar Dari Presiden Setelah Tanya Tentang MBG,” demikian narasi di akun X.
Frengky Aruan - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jurnalis CNN Indonesia Dapat Hadiah Mobil Mewah dari Prabowo Setelah Tanya tentang MBG
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang Kalau Mau Ekonomi Maju
Faktanya judul asli artikel itu adalah “Menkeu Purbaya Minta Maaf, Akui Salah Ngomong Soal Tuntutan 17+8?.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang Kalau Mau Ekonomi Maju
Bagikan