RESIN merupakan bahan kimia yang unik dan mampu memperindah hasil kerajinan tangan. Kebeningan yang seperti kaca dan teksturnya yang cair membuat resin mudah dibentuk dan mampu mempercantik beragam kerajinan mulai dari perhiasan, diorama, furnitur, dan pajangan.
View this post on Instagram
Meski begitu, pengaplikasian resin tidak semudah video-video tutorial yang beredar di Youtube. Terdapat beberapa kesulitan dan salah kaprah yang hadir dalam memilih jenis resin, proses mengeringkannya (curing), maupun risiko yang bisa ditimbulkan.
BACA JUGA:
Ingin Menggeluti Hobi Resin? Yuk Gabung ke Resin Art Forum Indonesia (RAFI)
Resin terdiri dari berbagai jenis, dan beberapa diantaranya menimbulkan bau yang sangat menyengat. Fenomena ini yang melahirkan sebuah pernyataan bahwa resin bisa menimbulkan gangguan pernafasan.
FAKTA
T. Herwandhi,selaku pengrajin resin asal Jepara yang telah berkecimpung di dunia kerajinan resin selama 21 tahun membenarkan hal tersebut.

"Resin dapat memicu gangguan pernafasan, terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat penyakit pernafasan, semisal asma. Jadi jika anda mempunyai riwayat penyakit pernafasan.sebaiknya menghindari kegiatan yg berhubungan dengan resin," ungkap Herwandhi yang akrab dipanggil Andhi.
BACA JUGA:
Mirip Diorama, Ini 4 Jam Super Unik dan Fungsional Jacob & Co!
Andhi memperjelas bahwa resin baunya akan lebih menyengat ketika sedang mengalami proses curing atau pengeringan. Ini disebabkan karena dalam proses ini, resin akan melepaskan beberapa zat ke udara.
Oleh karena itu, beberapa prosedur tetap yang berlaku harus diikuti seperti menggunakan masker, sarung tangan, dan membuat resin di ruangan terbuka.

Andhi juga mengklarifikasi beberapa pernyataan yang bisa bermanfaat untuk pemula yang ingin mencoba bermain resin, salah satunya mengenai curing atau pengeringan.
Ketika membuat resin, pasti kita pernah mengalami permukaan resin yang lengket. Banyak orang yang mengatakan bahwa semakin lama resin dijemur atau didiamkan, lengket akan hilang.
HOAKS
Andhi mengatakan bahwa resin tidak akan mengering dengan sendirinya. "Resin membutuhkan zat aditif untuk membuatnya kering sempurna," tambahnya.
Meski begitu, lain kasusnya dengan tipe UV Resin. UV resin merupakan jenis resin yang bisa kering hanya dengan menggunakan sinar matahari. Andhi menyarankan untuk mengenali jenis resin yang kamu gunakan terlebih dahulu.

Ketika resin telah kering dengan sempurna, tidak semua jenis resin bisa langsung terlihat bening dan berkilau. Banyak video-video tutorial yang menyatakan bahwa resin harus diamplas agar bening. Tetapi, apakah hal tersebut berlaku untuk semua jenis resin?
Andhi menjelaskan bahwa tidak semua jenis resin harus melewati proses amplas. "Hanya tipe polyester resin saja yang wajib melalui proses amplas agar mendapatkan hasil permukaan seperti kaca," tambahnya. Proses mengamplas tidak dibutuhkan jika kamu menggunakan jenis resin epoxy, vimylester, dan UV.

Jika telah mendalami resin, banyak orang yang berniat untuk menjadikannya bisnis. Untuk itu, para pengrajin resin pastinya akan berusaha mencari jenis resin berkualitas dengan harga yang termurah. Lantas, benarkah resin murah tidak akan bisa bening?
HOAKS
"Resin murah di pasaran sekarang ada banyak sekali tipenya. Ada beberapa yang mendekati bening/transparan, Jadi kita harus pintar dalam memilih resin," ungkap Andhi.

Untuk mempercantik kerajinan, pengguna resin sering memanfaatkan pewarna resin sesuai kebutuhan. Apakah benar jika semua pewarna resin bisa digunakan untuk segala jenis resin?
FAKTA
Andhi menjelaskan bahwa pewarna resin bisa digunakan untuk segala jenis resin. Meski begitu, harus diperhatikan bahwa pewarna yang digunakan adalah pewarna khusus resin karena tidak semua pewarna di pasaran sesuai dengan resin.
View this post on Instagram
Andhi menambahkan bahwa pewarna yang cocok untuk resin adalah yang solvent-based dan alcohol-based. Kamu juga bisa menggunakan pigment powder alias bubuk pigmen yang bisa larut dalam alkohol atau thinner. (shn)
BACA JUGA:
Dijamin Berkesan, Nih Ide Hadiah Natal Sesuai Sifat dan Kepribadian Orang