[HOAKS atau FAKTA]: Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Uji Coba Pembantaian Tangkapan layar soal hoaks penggunaan gas air mata di Kanjuruhan uji coba pembantaian. (Foto: Ist)

MerahPutih.com - Beredar informasi berupa postingan video di Facebook yang diklaim sebagai pemberitaan mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang dijadikan lahan uji coba pembantaian menggunakan gas beracun.

Dalam narasi disebutkan bahwa informasi berasal dari oknum kepolisian dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Sidang DPR Memanas saat Bahas Ijazah Jokowi

FAKTA:

Video yang diklaim sebagai sumber terpercaya merupakan unggahan dari kanal YouTube Al Jazeera English berjudul “LATEST UPDATES: Indonesia announces investigation into Malang football disaster” yang tayang pada 3 Oktober 2022.

Kepolisian terlihat menembakkan gas air mata dengan tujuan mengamankan massa dan tidak ada penggunaan gas beracun.

Selain itu, tidak terbukti adanya perencanaan kamp konsentrasi dari penggunaan gas air mata dalam insiden di Kanjuruhan Malang.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Polytron Bagikan Kulkas Gratis

KESIMPULAN:

Sehingga, klaim bahwa penggunaan gas beracun sebagai upaya dari segelintir kelompok untuk percobaan kamp konsentrasi tidaklah benar. Informasi ini masuk dalam kategori informasi sesat. (Asp)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Pertalite Berkadar RON 86

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Polri Gandeng Ponpes Madinatunnajah Ciputat Tangkal Terorisme
Indonesia
Polri Gandeng Ponpes Madinatunnajah Ciputat Tangkal Terorisme

"Kegiatan kontra radikal-terorisme ini mengajak pondok Pesantren Madinatunnajah untuk turut berpartisipasi dalam menangkal segala bentuk intoleransi, radikalisme, dan terorisme," kata Ketua Tim Kegiatan Kontra-radikalisme Divisi Humas Polri AKBP Erlan Munaji

Anggota DPD RI Dukung Pembangunan Museum Bawah Laut di Tidore Kepulauan
Indonesia
Anggota DPD RI Dukung Pembangunan Museum Bawah Laut di Tidore Kepulauan

"Saya lihat begitu banyak potensi wisata laut yang bisa dikembangkan di sana. Selain diving ya, saya terkesan dengan spot wisata bawah lautnya, terlebih saya dapat info akan dibangun museum bawah laut," kata Sylviana

Wali Kota Tangerang Langsung Minta PUPR Atasi Tanggul Jebol di Ciledug
Indonesia
Wali Kota Tangerang Langsung Minta PUPR Atasi Tanggul Jebol di Ciledug

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, menginstruksikan dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat atau PUPR untuk menutup tanggul yang jebol dan meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk tanggap dalam penanganan banjir, seperti distribusi bantuan oleh dinsos.

Hal Memberatkan Vonis Mati Ferdy Sambo: Tak Akui Perbuatan hingga Coreng Citra Polri
Indonesia
Hal Memberatkan Vonis Mati Ferdy Sambo: Tak Akui Perbuatan hingga Coreng Citra Polri

"Terdakwa berbelit-belit, tidak mengakui perbuatannya," tutur Hakim Wahyu, Senin (13/2).

DPRD DKI Jakarta Setujui Tarif Integrasi Transportasi Umum Rp 10.000
Indonesia
DPRD DKI Jakarta Setujui Tarif Integrasi Transportasi Umum Rp 10.000

Komisi B menyetujui usulan tarif intergrasi Rp 10.000 yang diusulkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

KPK Tetapkan Penyuap Lukas Enembe Tersangka Pencucian Uang
Indonesia
KPK Tetapkan Penyuap Lukas Enembe Tersangka Pencucian Uang

Penetapan tersangka pencucian uang ini merupakan pengembangan kasus dugaan pemberian suap oleh Rijatono Lakka kepada Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe.

Sambaran Petir di Dekat Gedung Putih, Korban Tewas Bertambah Jadi Tiga Orang
Dunia
Sambaran Petir di Dekat Gedung Putih, Korban Tewas Bertambah Jadi Tiga Orang

Korban menjadi menjadi tewas ketiga akibat sambaran petir di dekat Gedung Putih yang terjadi pada Kamis malam (4/8).

Jokowi Sentil Para Gubernur Tidak Bisa Selesaikan Masalah Sampah
Indonesia
Jokowi Sentil Para Gubernur Tidak Bisa Selesaikan Masalah Sampah

Masalah sampah menjadi salah satu prioritas yang harus dibenahi BPDLH mengingat pengelolaan sampah di berbagai daerah belum terselesaikan.

Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos Meninggal
Dunia
Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos Meninggal

Ramos membelot dan memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan Revolusi Kekuatan Rakyat EDSA yang menggulingkan Marcos pada 1986.

Serangan Rudal Rusia di Wilayah Odesa: 18 orang Tewas
Dunia
Serangan Rudal Rusia di Wilayah Odesa: 18 orang Tewas

Pihak berwenang Ukraina melaporkan, serangan Rusia tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya.